Alasan Sebenarnya Jokowi Tunjuk Wajah Baru Jadi Menteri

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 27 Juli 2016 17:42
Alasan Sebenarnya Jokowi Tunjuk Wajah Baru Jadi Menteri
Jokowi merombak kabinet untuk kedua kalinya. Kenapa Jokowi memilih Sri Mulyani? Apa alasan Presiden menggusur Anies Baswedan?

Dream – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah merombak kabinetnya untuk kedua kalinya. Ada menteri yang dicopot dan ada yang digeser ke tempat lain.

Presiden juga menarik kembali sejumlah muka lama untuk menjadi bagian dari Kabinet Kerjanya. Sebut saja Sri Mulyani dan Wiranto. Beberapa politisi pun masuk ke kabinet ini, yaitu politisi Nasional Demokrat, Enggatiasto Lukita dan politisi Golkar, Airlangga Hartarto. 

Sementara wajah-wajah baru pejabat Indonesia diisi oleh Achandra Tahar, Budi Karya, Muhajir Effendi, Eko Putro Sanjoyo, dan Asman Abnur. 

Lalu, apa alasan dan tujuan Jokowi memasukkan mereka ke dalam kabinet ini?

Dilansir dari situs setkab.go.id, Rabu 27 Juli 2016, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, dan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, memperkenalkan profil singkat sejumlah anggota baru Kabinet Kerja.

Pertama dimulai dari Sri Mulyani Indrawati. Praktikno mengatakan Sri Mulyani didapuk sebagai Menteri Keuangan pengganti Bambang P. S. Brodjonegoro. Wanita kelahiran Bandar Lampung ini telah diizinkan untuk meninggalkan Bank Dunia dan kembali ke Indonesia.

Jokowi mempercayakan jabatan menteri keuangan kepada Sri Mulyani karena teruji dan berpengalaman, terutama di bidang ekonomi dan keuangan. Tak hanya itu. Sri Mulyani juga memiliki jaringan dan dipercaya di tingkat internasional.

" Beliau mempunyai kapasitas untuk ikut memberikan kontribusi dalam memperkuat ekonomi Indonesia dalam menghadapi persaingan global," kata Pratikno.

Kemudian, ada Archandra Tahar yang diangkat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tahar ini akan menggantikan posisi Sudirman Said. Dikatakan bahwa pria ini memiliki beberapa paten bersifat internasional.

“ Pendidikannya sangat mengagumkan. Dia bekerja di banyak perusahaan besar di Amerika Serikat dan juga memiliki beberapa paten internasional. Dirinya juga tercatat sebagai profesional yang telah mempunyai level kelas dunia,” kata Pratikno.

Selanjutnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

1 dari 3 halaman

Menteri Perhubungan, Budi Karya

Menteri Perhubungan, Budi Karya © Dream

Pratikno pun memperkenalkan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero), Budi Karya Sumadi sebagai menteri perhubungan. Dikatakan bahwa Budi Karya ini berpengalaman di bidang korporasi dan pembangunan infrastruktur perhubungan.

" Saat ini beliau sebagai Presiden Direktur Angkasa Pura dan tentu saja beliau juga sangat diharapkan dapat meningkatkan kinerja di Kementerian Perhubungan,” kata dia.

Selanjutnya, posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dipercayakan kepada Muhajir Efendi. Beliau disebut memiliki pengalaman dan rekam jejak yang panjang di bidang pendidikan. Pratikno mengatakan Muhajir beberapa kali menjadi rektor Universitas Muhammadiyah Malang dan menjadi Ketua PP Muhammadiyah bidang Pendidikan, Kebudayaan, dan Litbang.

“ Berpengalaman dan telah membangun fondasi penting untuk meningkatkan prestasi lembaga-lembaga yang beliau pimpin,” kata dia.

Selanjutnya, Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sanjoyo.

2 dari 3 halaman

Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sanjoyo

Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sanjoyo © Dream

Lalu, Pratikno mengatakan Jokowi menunjuk Eko Putro Sanjoyo sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi pengganti Marwan Jafar. Eko dinilai punya banyak pengalaman di bidang yang sangat dekat dengan pembangunan pedesaan, peternakan, pertanian, dan lain-lain.

“ Tentu saja telah teruji dalam pengembangan kewirausahaan. Ini akan memberikan penguatan dalam pembangunan desa, bukan hanya di bidang governance tetapi juga menjadi motor penting dalam pengembangan ekonomi pedesaan” kata dia.

Sementara itu, Pramono pun memperkenalkan anggota baru Kabinet Kerja. Pertama, Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto. Jokowi menunjuk dia sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut B. Pandjaitan.

" Kita tahu Pak Wiranto teruji dan berpengalaman menyelesaikan berbagai hal dalam penugasan ketika periode yang sangat penting, terutama transisi dari Orde Baru ke Orde Reformasi” kata dia.

Selanjutnya, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita.

3 dari 3 halaman

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita © Dream

Pramono mengatakan Jokowi juga menunjuk Enggartiasto Lukita sebagai menteri perdagangan pengganti Thomas Trikasih Lembong. Dia mengatakan Enggartiasto yang pernah menjadi anggota Golkar dan sekarang menjadi pimpinan Nasional Demokrat, berpengalaman di bidang perdagangan.

" Beliau sangat berpengalaman di bidang perdagangan dan kini diberikan beban oleh Presiden untuk menangani persoalan yang berkaitan dengan perdagangan, terutama untuk komoditas pangan," kata dia.

Lalu, Pramono juga memperkenalkan Airlangga Hartarto yang diangkat menjadi menteri perindustrian, Saleh Husin. Jokowi memilih Airlangga karena dia berpengalaman menjadi menteri perindustrian selama dua periode, pada Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Kabinet Pembangunan V (1988-1993).

" Pengalamannya panjang, anggota DPR nya lama. Selalu pada komisi yang sama, yaitu komisi industri. Sehingga dengan demikian Presiden meyakini penugasan yang diberikan kepada Saudara Airlangga Hartarto ini kami meyakini bisa dilakukan dengan baik,” kata dia.

Selain itu, Pramono memperkenalkan Asman Abnur sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Asman yang ditunjuk untuk menggantikan Yuddy Chrisnandi ini, dipercaya untuk melakukan reformasi birokrasi dan pembenahan terhadap PNS di Indonesia.

" Dua kali menjadi anggota dewan dan pernah menjadi Wakil Walikota Batam. Karena sekarang ini sudah ada Undang-Undang ASN, tentunya dalam pundak Pak Asman Abnur ini diharapkan reformasi birokrasi bisa berjalan lebih baik," kata dia.

Beri Komentar