Arsitek Muda ini Banting Stir Jualan Daging Halal

Reporter : Syahid Latif
Minggu, 28 Juni 2015 14:00
Arsitek Muda ini Banting Stir Jualan Daging Halal
Sebelum mengambil alih sebuah toko daging, Sahar tidak pernah berkecimpung dalam dunia potong-memotong daging selama hidupnya.

Dream - Masse Sahar, pemuda muslim asal Kanada, sangat tertarik untuk memulai bisnis baru. Meski mengantongi kehalian sebagai arsitek, Sahar begitu menggebu membuka toko daging halal. Yang menarik, dia tidak punya pengalaman sama sekali berjualan, apalagi memotong daging halal.

Sahar adalah pemilik toko daging Kabul Halal di Calgary, Alberta yang baru didirikannya pada 16 Juni lalu.

Pria berusia 26 tahun ini bercerita dia mendadak lebih gugup dari sebelumnya. Pasalnya, sebelum mengambil alih sebuah toko daging, Sahar tidak pernah berkecimpung dalam dunia potong-memotong daging selama hidupnya.

" Saya melihat potensi pada toko itu. Pemilik sebelumnya mengatakan Anda tidak bisa menanganinya," kata Sahar calgary herald.com, Minggu, 28 Juni 2015. " Jadi kami memberinya tawaran. Dia ingin menjual dan kami mengambil alih."

Meskipun mendapat peringatan dari pemilik lama tentang tingginya permintaan daging halal selama Bulan Suci, Sahar justru merasa tertantang dan tak sabar menjalankan toko barunya.

" Ayah saya tidak masalah dengan itu. Tetapi Ibu berpikir saya tidak bisa menangani beban kerja dan hal-hal lainnya. Itulah mengapa dia selalu datang ke sini. Tapi saya pikir mengapa tidak?" kata Sahar.

Sebelum banting stir menjadi penjual daging, pria campuran Afghanistan-Kanada ini memiliki pekerjaan kantoran sebagai arsitektur.

" Saya membutuhkan perubahan, jadi itu sebabnya saya pindah haluan. Ini adalah kesempatan baik jadi saya mengambilnya."

Seperti yang dibilang oleh pemilik lama, permintaan daging meningkat selama bulan Ramadan. Semua item mengalami peringatan permintaan antara 40 sampai 60 persen dari hari biasa, kata Muhammad Anjum, direktur keuangan di Faizan-e-Madina Islamic Centre.

Selain buka puasa bersama di masjid setiap hari, Anjum mengatakan, keluarga Muslim di Kanada juga melakukan hal yang sama di rumah mereka. Hal ini mendorong permintaan daging halal meningkat.

Permintaan akan sangat tinggi selama 10 hari terakhir bulan Ramadan - yang dianggap sebagai hari paling suci di Bulan Suci.

Sahar mengatakan akan berusaha sampai batas maksimum dalam berbisnis daging halal. Mulai dari belajar semua jenis potongan daging, bagaimana memotongnya, mengatur pesanan dalam jumlah yang tepat dan berlatih melayani pelanggan yang baik.

Sahar akan menghadapi tantangan tersebut dengan semua kemampuannya. Namun hanya satu ketakutan yang perlu untuk dia atasi.

" Saya takut melihat mesin pemotong atau pisau memotong tangan saya dalam hitungan satu detik," katanya.

Sebagai orang berpandangan modern, Sahar ingin tokonya berjalan dengan efisien dan efektif.

" Kita bisa membuat pekerjaan lebih efisien terkait tentang antrean. Beberapa orang berdiri di sini sementara kami harus bekerja cepat karena ada antrean. Kami ingin membuat pekerjaan efisien melalui pemesanan online."

Untuk itu, Sahar berniat untuk mendigitalkan banyak hal di toko barunya itu. Baginya, mentalitasnya dengan pemilik lama jauh berbeda karena dia adalah generasi muda yang punya pandangan lebih baik di masa depan. (Ism) 

Beri Komentar