Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sempat Tertekan, Indeks Syariah Naik Tipis di Awal Pekan

Sempat Tertekan, Indeks Syariah Naik Tipis di Awal Pekan Indeks Syariah Kompak Menguat Pada Senin 14 Oktober 2019. (Foto: Shutterstock)

Dream - Harapan akan adanya kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, The Fed, mendorong pelaku pasar melakukan aksi spekulatif. Saham-saham selektif yang diborong investor mendorong indeks saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak menguat di awal pekan ini. 

Sedikit kabar baik muncul dari isu Perang Dagang AS-Tiongkok. Dikabarkan Amerika Serikat sepakat menunda kenaikan tarif hingga 30 persen terhadap barang Tiongkok yang seharusnya berlaku 15 Oktober 2019. Namun isu tersebut ditanggapi hati-hati oleh pelaku pasar

Sentimen positif ini juga disambut pasar modal syariah yang hingga akhir pekan lalu masih bergerak fluktuatif.

Pada penutupan perdagangan, Senin, 14 Oktober 2019, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) naik tipis 0,084 poin (0,04%) ke level 188,022. ISSI bergerak fluktuatif setelah dibuka menguat di level 188,602.

Namun di sesi kedua, ISSI mengalami tekanan cukup kuat. Sempat menyentuh level tertinggi di 189,258, ISSI terseret ke level terendah 187,021 namun berhasil naik tipis di sesi penutupan.

Penguatan juga dialami indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) yang menanjak 4,167 poin (0,62%) ke 676,878. Sementara Indeks JII70 terangkat 1,325 poin (0,58%) ke level 230,373.

Adanya aksi beli investor mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 21,077 poin (0,34%) ke level 6.126,877.

Investor Masih Menunggu?

Pasar tak terlalu ramai oleh investor. Para penanam modal mengurungkan niatnya untuk melantai di bursa.

Sektor manufaktur menguat 0,82 persen, barang konsumsi menguat 0,66 persen, keuangan 0,59 persen, dan keuangan 0,59 persen.

Sektor properti terkoreksi 0,29 poin dan pertanian 0,17 persen.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah INTP yang harga sahamnya meningkat Rp725, ISAT Rp360, UNVR Rp325, UNTR Rp300, dan SMGR Rp275.

Sebaliknya, harga saham DUTI melorot Rp1.350, FIRE Rp160, KINO Rp130, TCPI Rp125, dan BYAN Rp1900.

Pada 16.28, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah. Kurs dolar AS menguat 40 poin (0,28%) ke level Rp14.177 per dolar AS.

Melemah Lagi, Indeks Syariah Tertekan Jelang Penutupan

Dream - Indeks saham syariah tak bisa mempertahankan laju positifnya jelang penutupan perdagangan Kamis, 10 Oktober 2019. Kondisi pasar yang minim sentimen menjadi pemicu pelemahan indeks.

Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup melemah 0,264 poin (0,143%) ke level 184,968.

ISSI dibuka menguat tipis ke level 185,082. Hingga sesi penutupan pertama, ISSI masih melaju positif dan menutup perdagangan di level 185,383.

Tekanan jual mulai datang di sesi siang. Indeks muai bergerak turun 1,5 jam usai pembukaan sesi kedua. Meski sempat kembali menembus zona hijau, pelemahan indeks mulai tak bisa dibendung sejam jelang penutupan.

Indeks saham syariah acuan di pasar modal Indonesia ini sempat menembus level tertinggi level 185,806 dan terendah di 184,835.

 

 

Pelemahan juga melanda dua indeks saham bluechips syariah. Jakarta Islamic Index (JII) bahkan menutup sesi pertama di zona merah.

JII yang berisi 30 emiten unggulan syariah menutup perdagangan dengan koreksi 3,494 poin (0,526%) ke level 660,638. Sementara indeks JII70 meluncur 0,606 poin (0,270%) ke level 224,862.

Laju pelemahan tiga indeks acuan saham syariah ini tak berbeda jauh dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami tekanan jelang penutupan. IHSG ditutup melemah 5,519 poin (0,09%) ke level 6.023,641.

 

Saham Syariah Pencetak Untung

Pasar saham Indonesia hari ini bergerak variati. Sebanyak 4 indeks sektoral masih bisa bertahan di zona hijau yaitu properti yang naik 0,874 persen, Pertambangan 0,734 persen, industri dasar 0,127 persen dan infrastruktur 0,058 persen.

Koreksi besar dialami indeks sektor agribisnis yang melemah 0,769 persen, barang konsumsi (0,634%), dan Perdagangan (0,610%).

Saham syariah penghuni top gainer kali ini adalah BRAM yang menguat Rp2.300, disusul TCPI Rp450, ITMG Rp225, serta INCO dan SMGR yang masing-masing melemah Rp200 per saham.

Sementara di jajaran top losser saham syariah bercokol emiten ICBP yang melemah Rp550, UNVR Rp325, BTPS Rp230, JSMR Rp225, dan INDF Rp150 per saham.

Dari pasar keuangan, rupiah mengikuti laju mata uang Asia yang umumnya bergerak naik. Dollar AS sore ini turun 33 poin (0,233%) menjadi Rp14.139.

Indeks Saham Syariah Terpeleset Lagi

Dream - Bursa saham Indonesia sedang tak menentu. Setelah kemarin menembus teritori positif, sejumlah indeks acuan di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergelimpangan.

Minimnya angin positif yang masuk ke lantai bursa menahan sentimen teknikal indeks yang diprediksi akan menembus zona hijau.

Koreksi juga melanda tiga indeks acuan saham syariah. Dua indeks bluechips syariah bahkan mendekam sepanjang sesi perdagangan, Rabu, 9 Oktober 2019.

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang bergerak fluktuatif di awal sesi menutup perdagangan dengan koreksi 0,529 poin(0,29%) 185,232.

 

 

ISSI memulai sesi perdagangan dengan bergerak melemah ke level 185,286. Aksi beli di awal perdagangan mendorong ISSI menembus zona positif namun dengan kenaikan tipis.

Tanpa adanya sentimen positif, ISSI tak kuasa menahan tekanan jual dan memaksanya menutup sesi pertama di zona hijau. Di sesi siang ISSI tiarap di teritori negatif.

 

Indeks Bluechips Syariah Tiarap Seharian

Tekanan jual banyak melanda saham-saham bluechips syariah. Mendekam seharian di zona negatif, Jakarta Islamic Index (JII) melemah 5,285 poin (0,789%) ke level 664,132.

Indeks JII70 juga ditutup melemah 1,173 poin (0,518%) ke level 225,417.

Meski ada beberapa indeks sektoral yang bergerak menguat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 10,441 poin (0,173%) ke level 6.029,160.

Saham-saham komoditas menjadi incaran pelaku pasar dan mendorong indeks bergerak naik. Indeks sektor pertanian naik 1,668 persen sedangkan pertambangan menguat 0,917 persen. Kenaikan juga dialami sektor perdagangan yang naik 0,160 persen.

Koreksi besar terjadi pada sektor barang konsumsi yang melemah 1,072 persen. Disusul barang aneka 0,940 persen, manufaktur 0,839 persen, dan properti 0,357 persen.

 

Top Gainer dan Losser Saham Syariah

Saham lapis dua, MDKA memimpin top gainer saham syariah dengan mengaut Rp275. Diikuti ITMG yang naik harga Rp250 TPIA Rp200, AALI Rp200, dan DIVA Rp130 per saham.

Sementara di jajaran top losser saham syariah dihuni emiten MKPI yang turun Rp3.175, UNVR Rp525, ICBP Rp400, TCPI Rp175, dan UNTR Rp175 per saham.

Dari pasar keuangan, nilai tukar rupiah berbalik `menggebuk` mata uang Negeri Paman Sam. Dollar AS sore ini ditutup menguat 28 poin (0,198%) menjadi Rp14.133.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cewek Aktif Merapat! Intip Rahasia Tebarkan Wangi Sepanjang Hari, Bebas Bau Badan Mengganggu

Cewek Aktif Merapat! Intip Rahasia Tebarkan Wangi Sepanjang Hari, Bebas Bau Badan Mengganggu

Biarpun aktif seharian, tapi jangan sampai bau badan mengganggu!

Baca Selengkapnya
Harga Emas Dunia Naik Usai Libur Natal 2023

Harga Emas Dunia Naik Usai Libur Natal 2023

Harga emas mengalami kenaikan didukung oleh pelemahan dolar AS.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Naik dan Stok Menipis, Bapanas Tegaskan Bukan karena Bansos Jokowi

Harga Beras Naik dan Stok Menipis, Bapanas Tegaskan Bukan karena Bansos Jokowi

Kelangkaan beras membuat harganya melambung tinggi

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
BUNGKUS! Tebak Gambar Makanan

BUNGKUS! Tebak Gambar Makanan

Dream - Tebak-tebakan gambar yuk Sahabat Dream. Ikuti petunjuk gambar untuk bisa menebak nama makanan. Berapa yang bisa kamu jawab?

Baca Selengkapnya