

Dream - Brand Onitsuka Tiger mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pencinta sepatu olahraga, khususnya cabang olahraga atletik seperti lari, lintas alam dan sebagainya.
Namun sekarang brand Onitsuka Tiger tidak hanya menyasar atletik saja, tapi juga cabang olahraga lainnya seperti sepak bola, golf, kriket, anggar, hingga tenis.
Tapi tahukah Sahabat Dream jika label sportwear ini didirikan awalnya untuk memberdayakan masyarakat di bidang olahraga pasca Perang Dunia II?
Pendiri brand Onitsuka Tiger, Kihachiro Onitsuka, percaya bahwa aktivitas olahraga adalah akses terbaik untuk mengubah gaya hidup, apalagi di masa pasca Perang Dunia.
Melalui Asics Ltd yang merupakan perusahaan baru Onitsuka Tiger, Kihachiro menyematkan slogan Anima Sana In Corpore Sano yang artinya pikiran yang sehat dalam tubuh yang sehat.
Semuanya dimulai pada tahun 1940-an yang merupakan awal Perang Dunia II. Akibat perang tersebut, masyarakat melupakan kesehatan diri mereka.
Untuk memberdayakan kesehatan masyarakat pasca perang, Kihachiro bermimpi menciptakan sepatu olahraga yang fleksibel dan nyaman. Tepat pada tahun 1949, alas kaki dengan label Onitsuka Tiger didirikan.
Saat itu Kihachiro menciptakan sepatu basket yang mirip dengan sandal jerami. Sayang, sepatu basket tersebut tidak banyak diminati masyarakat.
Kihachiro pun kembali menciptakan sepatu basket model baru pada tahun 1951. Sepatu ini terinspirasi ketika Kihachiro melihat delapan lengan gurita di atas mangkok.
Sepatu yang diberi nama Ok Basketball Shoe ini pun laku keras di pasaran. Fitur cengkeram mewujudkan impian para pemain basket untuk beraksi cepat dan lincah di lapangan.
Ide brilian kembali muncul di 1960 ketika Kihachiro menyaksikan reaksi telapak kakinya begitu menyentuh air panas. Sebelumnya seorang profesor medis juga menjelaskan bahwa temperatur panas dapat menyebabkan kulit mudah lecet.
Berangkat dari dua pengalaman tersebut, Kihachiro menciptakan sepatu khusus untuk para atlet lari jarak jauh yang diberi nama Magic Runner.
Sepatu khusus untuk long-distance running ini memiliki fitur drilling holes yang memungkinkan terjadinya sirkulasi udara yang lebih banyak.
Ide brilian kembali muncul di 1960 ketika Kihachiro menyaksikan reaksi telapak kakinya begitu menyentuh air panas. Sebelumnya seorang profesor medis juga menjelaskan bahwa temperatur panas dapat menyebabkan kulit mudah lecet.
Berangkat dari dua pengalaman tersebut, Kihachiro menciptakan sepatu khusus untuk para atlet lari jarak jauh yang diberi nama Magic Runner.
Sepatu khusus untuk long-distance running ini memiliki fitur drilling holes yang memungkinkan terjadinya sirkulasi udara yang lebih banyak.
Ketika dipakai berlari jarak jauh, kaki akan terasa nyaman dan tidak cepat panas akibat gerakan berulang yang terjadi di sepanjang rute yang dilalui.
Di ajang Tokyo Games pada 1964 mengundang sejumlah inovasi kreatif dari Kihachiro. Salah satunya hasil kreasinya adalah sepatu Runspark.
Sepatu ini memiliki track spikes yang tajam namun dilapisi dengan busa lembut agar dapat mencengkeram dataran secara mudah tanpa terasa sakit.
Dua tahun berselang, lahirlah sepatu ikonik Onitsuka Tiger dengan garis Asics yang sampai sekarang jadi favorit pencinta jogging dan atletik.
Aksen garis-garis di kedua sisi ini tampil resmi pertama kalinya pada sepatu Limber Up Leather BK saat Olimpiade Musim Panas 1968 di Meksiko City.
Tiga tahun setelahnya, brand ini dinobatkan menjadi sports shoe maker terkemuka di Jepang. Onitsuka Tiga dengan garis Asics mencuri atensi dunia, termasuk pelari Amerika dan co-founder brand Nike, Bill Bowerman.
Bill bertemu Kihachiro dalam acara studi pemasaran athletic shoes. Tak disangka ia juga ingin Blue Ribbon Sports (nama perusahaan Nike saat pertama kali didirikan) membawa Onitsuka Tiger ke Amerika.
Pada dekade 1970-an, Onitsuka Tiger memperkenalkan FABRE, singkatan dari FAstBREak. Timnas Jepang memakai FABRE saat Olimpiade Musim Panas 1972 di Munich, di mana mereka berhasil menempati peringkat ke-14.
Tren gaya hidup dan mode era 70-an memberi inspirasi kepada Kihachiro untuk mendesain sepatu jogging bernama The California.
Sepatu ikonik Onitsuka Tiger menyasar pencinta olahraga di seluruh dunia.
Kini, selain memproduksi sepatu khusus atlet, Asics tetap memasarkan koleksi antik Onitsuka Tiger namun dalam format lebih menyegarkan. Baik dari segi potongan, warna, maupun wujud aksentuasi.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zoe mengatakan bahwa ibunya mulai merasa gemetar, kepanasan, dan pingsan di kamar mandi. 'Kutukan' itu tak berhenti di sana.
Baca SelengkapnyaKira-kira siapa saja cowok yang pernah dijodohkan sama Fuji?
Baca SelengkapnyaToy Kiyoshi memperlihatkan rumahnya. Suasana mistis terasa sekali saat pertama kali masuk ke dalam rumah pria berusia 38 tahun ini
Baca SelengkapnyaShireen Sungkar menceritakan sisi lain dari suaminya Teuku Wisnu.
Baca SelengkapnyaTragis, laki-laki ini harus meninggal disambar petir saat bersama keluarganya.
Baca SelengkapnyaSebuah ruangan yang dibangun 4.400 tahun yang lalu untuk Firaun Mesir Sahura dari Dinasti Kelima berhasil dipugar.
Baca SelengkapnyaRumah tangga pasangan Okie Agustina dan Gunawan Dwi Cahyo tengah di terpa masalah karena munculnya pihak ketiga.
Baca Selengkapnya