Indeks ISSI Dan JII Menguat Sore Ini.
Dream – Indeks saham syariah harus bersusah payah mengawali perdagangan di hari pertama perdagangan November 2017. Sempat bergerak fluktuatif akibat sinyal negatif, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) menanjak di menit akhir perdagangan.
Pelaku pasar cukup terkejut dengan aksi dadakan yang dilakukan pemodal asing. Membukukan nett buy di perdagangan kemarin, asing malah berbalik melepas portofolio saham syariah besar-besaran.
Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 1 November 2017, indeks ISSI naik 0,334 poin (0,18%) ke level 186,186, Indeks ISSI bergerak fluktuatif setelah naik ke level 186,180 di sesi pembukaan perdagangan. ISSI sempat melemah ke level terendahnya di 185,287.
Kondisi serupa juga terjadi di indeks 30 emiten keping biru syariah. Indeks JII yang melemah jelang penutupan, berhasil terangkat di menit-menit akhir perdagangan. Indeks JII menutup perdagangan dengan menanjak 1,258 poin (0,17%) ke level 729,948.
Transaksi perdagangan saham syariah naik tajam di perdagangan pertengahan pekan ini. Dengan 59,42 juta saham yang berpindah tangan, nilai transaksi perdagangan saham syariah sampai sesi paska penutupan mencapai Rp6,78 triliun.
Peningkatan volume transaksi syariah ini sayangnya diwarnai dengan aksi jual asing yang meningkat tajam. Nett sell asing mencapai Rp1,4 triliun, meroket dari sebelumnya Rp46,48 miliar.
Harga komoditas yang masih menarik membuat pemodal banyak membenamkan investasinya di sektor pertambangan yang naik 2,17 persen. Diikuti sektor keuangan dan infrastruktur yang masing-masing naik 1,22 persen, dan 1,16 persen.
Sementara itu, empat indeks sektoral lainnya bergerak melemah dipimpin industri dasar yang turun 1,07 persen, infrastruktur 0,87 persen, properti 0,45 persen, dan pertanian 0,1 persen.
Emiten-emiten bluechip syariah top gainer yang dilirik investor adalah UNTR dan LPPF yang harga sahamnya meroket Rp1.575 dan Rp1.000, diikuti PTBA Rp200, EXCL Rp120, serta INCO Rp80.
Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah TPIA yang harga sahamnya terjun Rp1.100, SMGR Rp400, AKRA Rp175, TLKM Rp80, dan UNVR Rp50.
Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 28 poin (0,21%) ke level Rp13.591 per dolar AS. Kurs rupiah ini mendekam seharian di zona merah. Ketika perdagangan mulai, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah di Rp13.579 per dolar AS dan menyentuh level tertinggi di Rp13.647 per dolar AS.
(Sah)
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi