Asing Irit Beli Bluechips, Indeks Syariah Ditutup Melemah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 20 November 2017 16:50
Asing Irit Beli Bluechips, Indeks Syariah Ditutup Melemah
Dua indeksnya sama-sama terkoreksi.

Dream - Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) memulai perdagangan awal pekan dengan lemah. Sepinya investor lokal yang melantai membuat sebagian besar saham-saham syariah berguguran. Bahkan hanya enam bluechips syariah yang sanggup bergerak menguat. 

Munculnya aksi beli pemodal asing pada bluechips syariah tak cukup kuat untuk menahan gempuran aksi jual investor jelang penutupan perdagangan. 

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 20 November 2017, indeks ISSI melemah 0,692 poin (0,38%) ke level 183,692. Menyisakan aksi beli akhir pekan lalu, ISSI memulai sesi perdagangan dengan menguat ke ke level 184,824. Namun di menit-menit akhir perdagangan, investor berbalik arah dan melakukan aksi jual saham. 

Kondisi serupa juga terjadi pada indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII), turun 3,883 poin (0,53%) ke level 726,956.

Lantai bursa saham awal pekan ini dibuka kurang bersemangat. Nilai transaksi perdagangan melandai bahkan cenderung turun dengan 49,96 juta saham beralih tangan. Pergantian pemilik saham itu menyebabkan lantai bursa hanya memutar dana syariah senilai Rp3,36 triliun. 

Pemodal asing masih mencatat nett sell pada saham-saham penghuni ISSI senilai Rp77 miliar. Namun asing mencetat aksi beli bersih saham-saham unggulan syariah senilai Rp225 miliar. 

Saham di sektor infrastruktur terkoreksi paling tajam sebesar 1 persen, diikuti oleh properti sebesar 0,66 persen, dan perdagangan 0,57 persen.

Emiten-emiten unggulan syariah yang menjadi top gainer hari ini adalah TPIA yang harga sahamnya naik Rp675, LPPF Rp325, SMGR Rp75, KLBF Rp10, dan ANTM Rp10.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah UNTR yang harga sahamnya turun Rp875, AKRA Rp250, UNVR Rp225, INCO Rp70, dan WSKT Rp60.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah melemah 2 poin (0,01%) ke level Rp13.522 per dolar AS.

(Sah)

Beri Komentar