Dream - Pemerintah merencanakan pembangunan jalur kereta api di empat pulau selain Jawa dalam lima tahun ke depan. Proyek jalur kereta api sepanjang hampir 3.000 kilometer itu diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp 105,6 triliun.
Hal tersebut tertuang dalam Rencana Strategis Perkeretaapian 2015 – 2019 yang disusun oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Ditjen KA) Kementerian Perhubungan.
“ Kereta api sebagai moda transportasi yang murah, aman, dan ramah lingkungan perlu dikembangkan tidak hanya di Pulau Jawa saja namun juga di pulau-pulau besar lainnya di Indonesia,” kata Sekretaris Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Imran Rasyid seperti dikutip dari laman situs Kemenhub, Kamis, 27 Mei 2015.
Imran menjelaskan saat ini jalur kereta api hanya tersedia di Pulau Jawa dan Sumatera. Dari 6.324 km jalur KA yang tersedia di Pulau Jawa, tercatat hanya 3.600 km yang beroperasi. Sedangkan di Sumatera, jalur kereta api yang aktif sepanjang 1.369 km dari total 1.835 km yang tersedia.
Dalam jangka waktu lima tahun, lanjut dia, Ditjen KA akan mempercepat pembangunan jalur kereta api di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Di Pulau Sumatera, rencananya pemerintah akan mempercepat pembangunan jalur kereta yang menghubungkan Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan, serta melanjutkan pembangunan jalan kereta api di Aceh, khususnya yang menghubungkan Lhokseumawe - Bireun. Untuk mewujudkannya, Ditjen KA akan mengaktifkan kembali jalur sepanjang 111 km serta membangun jalur baru sepanjang 1.399 km dan jalur ganda sepanjang 80 km.
Sementara itu di Sulawesi, pemerintah akan mempercepat pembangunan jalur kereta api trans Sulawesi melalui pengembangan jalur kereta api baru sepanjang 1.772 km di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo dan Sulawesi Utara.
Selanjutnya, Pulau Kalimantan juga akan terjamah akses kereta api melalui pembangunan jalur baru Trans Kalimantan sepanjang 2.428 km yang menghubungkan Kalimantan Timur, Kalimatan Selatan, dan Kalimantan Tengah, serta Kalimantan Barat.
Terakhir, pemerintah akan mempercepat pembangunan jalur kereta api trans Papua melalui pengembangan jaringan kereta api baru sepanjang 390 km di Papua Barat.
Imran memperkirakan kebutuhan biaya untuk mempercepat pembangunan jalur kereta api di luar pulau Jawa akan menelan setidaknya Rp 105,6 triliun, yang keseluruhannya berasal dari anggaran pemerintah.
“ Pengembangan perkeretapian di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi dan Papua yang diharapkan dapat diselesaikan dalam lima tahun ke depan memerlukan dukungan semua pihak, baik instansi pusat dan daerah,” ujarnya.
Berikut Rincian Kebutuhan Biaya Percepatan Pembangunan Jalur Kereta Api (KA) di Luar Pulau Jawa 2005 -2019: Jalur KA Trans Sumatera sebesar Rp 41,12 triliun, Jalur KA Trans Sulawesi sebesar Rp 31,25 triliun, Jalur KA Trans Kalimantansebesar Rp 22,9 triliun, Jalur KA Trans Papua sebesar Rp 10,33 triliun.
Tentang kemungkinan program pembangunan jalur kereta api di pulau Belitung, Imran mengatakan hal itu tergantung kebutuhan. Sebab program itu bisa saja dilakukan bila hasil studi dan kondisi obyektif membutuhkan jalur KA, yang dalam praktiknya nanti bisa berupa monorel, LRT atau Subway.
" Saat ini yang sudah ada MoU-nya baru di kota Batam," jelas dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia