Dream - Pekerjaan mengentaskan kemiskinan tak selamanya jadi tugas pemerintah. Kini perusahaan sebetulnya bisa mengembangkan pola bisnis yang bisa mengangkat masyarakat miskin.
Menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Principal Economist ADB Armin Bauer Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB), mengatakan Indonesia bisa mengembangkan bisnis inklusif yang merupakan konsep terbaru, yang berbeda dengan model tanggung jawab sosial perusahaan (Customer Social Responsibility/CSR).
“ Ini adalah investasi dengan dampak sosial berkelanjutan pada orang miskin,” ujar Armin Bauer dalam workshop Membangun Ekosistem yang Kondusif untuk Bisnis Inklusif di Indonesia, di Jakarta, Selasa, 26 Mei 2015.
Secara definitif, jelas Armin, bisnis inklusif adalah usaha yang dilakukan perusahaan-perusahaan komersial untuk ikut memberikan solusi inovatif dan sistemik terhadap masalah-masalah masyarakat berpenghasilan rendah. Tak hanya perusahaan besar, program ini juga bisa diadaptasi perusahaan kecil.
Armin menjelaskan, bisnis inklusif mampu meningkatkan minat perusahaan, bank dan investor pada pasar yang ada di posisi dasar piramida perdapatan, atau masyarakat berpenghasilan rendah di bawah 40 persen.
Selain itu, konsep bisnis yang bertujuan memberdayakan penduduk berpenghasilan rendah ini juga mampu meningkatkan minat pemerintah untuk berpartisipasi mendorong sektor swasta dalam meningkatkan pelayanan dan memperluas penciptaan lapangan kerja yang layak bagi masyarakat miskin.
Untuk menunjukan komitmennya, ADB bahkan sudah menginvestasikan dana sekitar US$ 380 juta di 11 negara Asia sejak 2013 dan 2014. Untuk dua tahun ke depan, ADB pun tengah menyiapkan investasi untuk delapan sektor swasta, termasuk aktif mencari potensi investasi bisnis inklusif di Tanah Air.
Di samping investasi keuangan, ADB aktif pula membantu pemerintah mempromosikan ekosistem yang lebih kondusif untuk bisnis inklusif, sebagaimana pernah dilaksanakan di Filipina dan Pakistan. “ ADB juga memfasilitasi kerja teknis (technical asstistance) dan kemitraan dalam hal bisnis inklusif,” pungkas Armin Bauer. (Ism)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik