Begini Cara Hadapi Bos Emosional, Tanpa Harus Resign!

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 2 Mei 2018 09:43
Begini Cara Hadapi Bos Emosional, Tanpa Harus Resign!
Kalau punya pimpinan yang seperti ini, rasanya ingin keluar dari perusahaan.

Dream – Lembur, pekerjaan menumpuk dan dikejar deadline merupakan beberapa masalah yang membuat para pekerja mengalami stres.

Lalu, apa jadinya jika sudah pusing dengan pekerjaan, ditambah sikap bos yang kasar dan semena-mena? Tentu hal itu semakin membuat kepala terasa ingin pecah.

Tak sedikit dari kita yang ingin segera pergi dari pekerjaan itu untuk menghindari memiliki bos yang tidak ramah itu.

Namun, ada juga yang terjebak dengan situasi serba salah yang mengharuskannya untuk pasrah bekerja dengan bos yang kurang nyaman.

Hal itu karena takut karier mereka tidak bagus di tempat kerja yang baru, takut keluarganya tidak mendukung, dan masih banyak kekhawatiran yang sebetulnya hanya membuat kita semakin terpenjara dengan kondisi tak nyaman itu.

Dikutip dari The Muse, Rabu 2 Mei 2018, Founder dan CEO My Wellbing, Alyssa Petersel, memberikan empat tips untuk Sahabat Dream agar bisa bertahan di perusahaannya.

Pertama, mencari tahu pola manajemen stres. Petersel mengatakan setiap orang memiliki cara sendiri dalam mengatasi stresnya, bisa dengan cara berolahraga, menonton tayangan lucu atau bisa menghabiskan bersama teman dan keluarga.

Kedua, memberi waktu khusus antara pimpinan dengan atasan. Sebaiknya menciptakan batasan seminimal mungkin dengan bos. Misalnya ketika sedang istirahat atau waktu luang, kamu bisa berbincang-bincang dengan atasan. Tujuannya untuk mencairkan suasana.

Ketiga, merelaksasi tubuh. Kalau masih canggung untuk bicara santai dengan bos, kamu bisa melakukan meditasi di meja kerja atau rumah. Caranya dengan menarik napas selama 10 detik, menahan 5 detik, dan menghembuskan selama 10 detik.

“ Ketika keadaan menjadi luar biasa dan membutuhkan sedikit ruang, tetapi tidak perlu memiliki ruang fisik atau waktu untuk benar-benar dihapus dari situasi, perhatian membantu kamu untuk menciptakan ruang secara internal,” kata dia.

Keempat, mencari dukungan. Kalau tak bisa menyelesaikannya sendiri, kamu bisa mencari dukungan orang lain. Misalnya, mencari terapis untuk menceritakan masalah secara jujur dan terbuka. Kalau sulit mendapatkan terapis, kamu bisa bercerita kepada keluarga dan teman-teman. (ism) 

Beri Komentar