Transaksi Keuangan Secara Online, Pada Dasarnya, Tak Selalu Aman. (Foto: Shutterstock)
Dream - Dalam menggunakan layanan internet banking atau mobile banking, masyarakat diminta waspada. Terutama, mengelola nomor telepon seluler yang dipakai dalam kerahasiaan data prbadi.
" Agar tidak disalahgunakan dan menjadi target kejahatan transaksi keuangan, jangan memberikan PIN/OTP kepad siapa pun, termasuk oknum yang mengaku sebagai pegawai bank," kata Juru Bicara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sekar Putih Djarot, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat 20 November 2020.
Bank, lanjut Sekar, tidak pernah meminta nomor PIN/OTP dari nasabah. Dia juga mengingatkan masyarakat untuk mengganti PIN atau password secara berkala agar terhindar dari peretasan.
Sekar juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati menggunakan sambungan internet nirkabel (WiFi) publik. Masyarakat juga diminta untuk menggunakan jaringan internet yang aman ketika melakukan transaksi dan memastikan telah keluar aplikasi setelah bertransaksi.
" Aktifkan notifikasi trransaksi. Jika ada yang mencurigakan, segera hubungi bank," kata dia.
Selanjutnya, Sekar juga mengingatkan masyarakat untuk menghapus jejak keuangan di gadget yang lama dan memastikannya sudah terhapus dengan benar. Ini harus dilakukan jika masyarakat ingin mengganti atau menjual ponsel atau komputer.
![]()
Dia juga meminta masyarakat untuk mengunduh aplikasi internet banking dari situs bank yang resmi.
" Jika tiba-tiba tidak bisa menggunakan ponsel, segera laporkan ke kartu seluler untuk menghindari cloning SIM card," kata Sekar.
Dream – Pembatasan penggunaan media sosial oleh pemerintah membuat masyarakat mengambil “ jalan pintas”. Masyarakat menggunakan virtual private network (VPN) untuk mengembalikan akses internet.
Pertanyaannya, apakah transkasi perbankan aman menggunakan VPN?
Dikutip dari Merdeka.com, Jumat 24 Mei 2019, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan sejauh ini transaksi digital perbankan masih berjalan aman tanpa kendala sebagai imbas dari penggunaan VPN.
" Transkasi perbankan dan digital economy berjalan lancar dan aman," kata Perry di Jakarta.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, mengatakan belum ada masalah dalam penggunaan VPN.
“ Tidak apa-apa (pakai VPN)," kata Wimboh.
Pengamat siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengataja VPN itu ibarat memakai server proxy atau WiFi gratisan. Kalau VPN memperbolehkan mengakses, itu akan mudah.
“ Kalau sistem internet banking sudah pakai https (http secure) ya. Artinya sudah dienkripsi sekalipun di tap itu datanya terenkripsi dan tidak bisa dibaca,” kata dia kepada Merdeka.com.
![]()
Alfons mengatakan internet banking sudah memaksakan untuk menggunakan TFA atau OTP. Kalau terjadi kebocoran kredensial, transaksi tak bisa dilakukan karena tetap ada konfirmasi OTP dari token.
“ Yang perlu diwaspadai adalah layanan yang menggunakan teknologi jadul tanpa enkripsi. Mengandalkan password dan PIN itu sama saja setor nyawa kalau di-tapping ketahuan semua,” kata dia.
Meski begitu, Alfons tetap menyarankan untuk menghindari penggunaan VPN abal-abal. Berbeda jika menggunakan VPN yang berbayar.
Advertisement
Gubernur Papua Angkat Suara Soal Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak 4 Rumah Sakit

Anak SD Naik KRL Jam 4 Pagi: Perjalanan Tangerang–Klender yang Bikin Haru dan Buka Mata Publik

10 Rekomendasi Kado untuk Hari Guru Nasional 2025 yang Membekas dan Bermakna

Mengenal Sinkop Vasovagal yang Diderita Chaeyoung TWICE, Penyakit yang Bikin Pingsan Mendadak

Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi


Alyssa Daguise Hamil Anak Pertama, Maia Estianty Sudah Bikin Panggilan Imut Sebagai Nenek
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

Mengenal Sinkop Vasovagal yang Diderita Chaeyoung TWICE, Penyakit yang Bikin Pingsan Mendadak


Fiki Naki dan Tinandrose Resmi Menikah: Momen Haru, Senyum Bahagia, dan Doa dari Sahabat

3,5 Miliar Data Akun WhatsApp Berpotensi Bocor, Peneliti Ungkap Celah Serius di Sistem Keamanan

Status Tanggap Darurat Semeru Diperpanjang, Pemerintah Lumajang Fokus pada Keselamatan Warga

Inara Rusli Dilaporkan Polisi, Diduga Jadi Wanita Lain Dipernikahan Wardatina Mawa