Dream - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melihat potensi ekonomi syariah (Islamic Ecosystem) yang kuat, termasuk wirausaha yang besar di Tanah Air.
Potensi ini coba didukung BSI dengan menggelar Awarding Talenta Wirausaha BSI (TWB) dan BSI Aceh Muslimpreneur (AMP).
Salah satu potensi ekonomi syariah tersebut terlihat nyata dari keberadaan pesantren yang menjadi tempat pendidikan bagi jutaan santri dan santriwati. Potensi itu harus dioptimalkan untuk memperkuat keuangan syariah di Indonesia yang akhirnya dapat mendukung pertumbuhan perekonomian negara.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan penyelenggaraan TWB dan AMP bertujuan untuk mengembangkan bisnis UMKM di Indonesia dan menciptakan wirausaha yang siap bersaing baik di kancah nasional maupun global.
Gelaran Talenta Wirausaha BSI 2023 mendapay animo tinggi dari masyarakat dengan jumlah peserta sebanyak 8.389 orang. Program ini menyasar sejumlah kota besar di Indonesia seperti Medan, Palembang, Padang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar dan Jakarta.
Khusus di Aceh Muslimpreneur diikuti oleh sebanyak 2.234 peserta.
Program Talenta Wirausaha BSI merupakan program inkubator bagi para wirausaha muda dan muslimpreneur untuk membangun dan meningkatkan kapasitas usahanya sehingga mampu tumbuh dan baik, bankable dan diharapkan mampu membuka lapangan pekerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan Aceh Muslimpreneur merupakan program serupa, yang khusus diselenggarakan di provinsi Aceh.
Awarding Talenta Wirausaha BSI dan BSI Aceh Muslimpreneur ini telah membuka jalan bagi 27 orang wirausaha muda yang siap bersaing di pasar lokal maupun internasional.
Sebanyak 27 orang itu terbagi dari 12 pemenang Program Talenta Wirausaha BSI dan 15 orang pemenang Aceh Muslimpreneur.
Pada 2023 ini, ada kategori baru di Talenta Wirausaha BSI yaitu kategori santri. Hal ini menambah jumlah kategori yang sudah ada sebelumnya yaitu kategori pemula, rintisan, dan berdaya.
Adapun Aceh Muslimpreneur merupakan penghargaan untuk para pelaku UMKM yang berada di Aceh dengan kategori, starter, scale up, dan sustainable.
Nantinya para pemenang akan mendapat pendampingan, pelatihan untuk peningkatan kualitas, strategi produksi hingga pemasaran dan mendapat kesempatan untuk mengakses ke end user. Para pemenang diliat dari jumlah omset yang dihasilkan per tahunnya maupun kapasitas bisnisnya.
“BSI siap membantu baik dari sisi pembiayaan, pendampingan, hingga pemasaran produk lewat UMKM-UMKM Center yang kami miliki. Kami berharap generasi muda dapat menjadi agen perubahan agar ekonomi syariah bisa menjadi referensi utama dalam perekonomian Indonesia ke depannya,” ucapnya.
Di UMKM Center, BSI memfasilitasi pelaku usaha dari mulai hulu hingga hilir, sinergi bersama e-commerce, pembiayaan KUR, dan modal kerja yakni mikro dan usaha kecil dan menengah (SME/small & medium-sized entreprises).
Sebagai catatan, BSI menyalurkan pembiayaan untuk UMKM mencapai lebih dari Rp 41,6 triliun pada Juni 2023. Melalui UMKM Center yang tersebar di 3 kota yaitu, Banda Aceh, Yogyakarta, dan Surabaya, sudah ada lebih dari 2 ribu UMKM yang menjadi binaan dari BSI.