Ilustrasi Al Quran (Foto: Unsplash.com)
Dream – Surat al Ma’un merupakan urutan sura ke-107 di dalam mushaf Al Quran yang terdiri dari tujuh ayat. Surat Al Ma’un diturunkan setelah surat Al Quraisy dan termasuk golongan surat Makkiyah sebab diturunkan di Kota Mekkah.
BACA JUGA: Surat Al Maun lengkap beserta artinya
Surat Al Ma’un menerangkan mengenai beberapa sifat watak manusia. Watak tersebut dianggap mendustakan agama, seperti menghardik anak yatim, menelantaran anak yatim, tidak au bersedekah, dan tidak menganjurkan orang lain untuk menyantuni fakir miskin.
Surat al Ma’un memiliki makna mendalam untuk direnungkan setiap umat muslim. Surat ini berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari kita tentang pentingnya menjaga sifat kemanusiaan di antara manusia, yakni untuk mengasihi dan memberi sesama.
Kali ini Dream akan membahas tentang surat al Ma’un lengkap dengan arti dan keutamaannya bagiumat muslim yang mau memahami dan mengamalkan pelajaran di dalamnya.
Surah Al Ma’un merupakan surat ke-107 yang terletak di dalam juz 30. Surat yang berjumlah tujuh ayat ini diturunkan setelah surat al Quraisy dan termasuk surat Makiyyah. Berikut bacaan lengkap surah al Ma’un serta latin dan artinya:

A’ra aitalladzii yukazzibu biddiin.
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

Fadzaalikalladzii yadu’ul yatiim.
Maka itulah orang yang menghardik anak yatim.

Walaa yahuddu ‘ala ta’aamil miskin.
Dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.

Fa wailul lil mushollin.
Maka celakalah bagi orang yang sholat.

Alladziina hum ‘an sholaatihim saahuun.
(Yaitu) orang-orang yang lalai dalam sholatnya.

Alladziina hum yuro’un.
Yang berbuat riya’.

Wa yam na’uunal ma’uun.
Dan enggan memberikan dengan barang berguna.
Surat Al Ma’un tidak hanya sebagai sebuah peringatan bagi umat muslim untuk bersikap baik kepada anak yatim. Namun juga memberi penegasan mengenai gambaran beberapa hal seperti orang-orang yang tidak mau membayar zakat, tidak mau membantu fakir miskin, serta orang-orang yang memiliki jumlah harta melimpah akan tetapi sama sekali tidak memiliki kepedulian dengan lingkungan sekitar.
Hadis riwayat Thabrani dikatakan, Rasulullah Saw pernah memberikan peringatan penting dnegan bunyi:
“ Tidaklah beriman kepadaku seseorang yang bermalam dalam keadaan kenyang, padahal tetagganya yang di sampingnya dalam keadaan lapar sedangkan ia mengetahuinya.”
Ada banyak keutamaan surat Al Ma’un di antaranya adalah sebagai berikut:
Rasulullah Saw bersabda: “ Dari sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallhu ‘alaihi wa salam besabda: Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini, kemudian Rasul Saw mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengahnya, serta agak merenggangkan keduanya.” (HR. Bukhari).

Kemudian, keutamaan surat Al Ma’un selanjutnya mengandung spirit menjalankan sholat pada waktunya. Allah berfirman dalam surat An Nisa ayat 103: “ Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”
Kemudian, surat al Ma’un juga mengandung semangat untuk menjalankan kebaikan kepada sesama.
Diriwayatkan oleh Bukhari di dalam kitab sahihnya dari Ibnu Amr bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda:
“ Ada 40 kebiasaan baik, yang tertinggi adalah memberi seekor kambing. Tidaklah seseorang beramal dari perbuatan-perbuatan kebaikan tersebut dengan harapan dia mengharap pahala darinya dan membenarkan apa yang dijanjikan padanya, melainkan Allah meamsukkannya dengan amalnya ke dalam surge.”
Hassan berkata, “ maka kami menghitung kebiasaan baik itu setelah pemberian kambing mulai dari menjawab salam, menjawab orang bersin, menyingkirkan halangan dari jalan dan yang semisalnya namun kami tidak sanggup untuk sampai pada lima belas kebiasaan baik tersebut.” (HR. bukhari).
Keutamaan surat al Ma’un selanjutnya adalah adanya spirit untuk berbuat ikhlas dalam beramal dan tidak riya’ dan sum’ah yaitu sifat senang dan gemar memperdengarkan amal perbuatan baik yang dilakukan kepada orang lain dengan harapan agar orang lain memujinya.
Allah berfirman: “ Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesugguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terimakasih.” (QS. Al Insan ayat 8-9).
(Dilansir dari berbagai sumber)
Advertisement
Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya


Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada