Stres Saat WFH. (Foto: Shutterstock)
Dream – Pandemi Covid-19 yang berlangsung cukup lama, membuat banyak perusahaan yang menerapkan sistem kerja Work From Home (WFH) bagi para pekerjanya, dimaksudkan agar memotong tali penyebaran virus korona.
Mesti terlihat menyenangkan bagi sebagian orang, ternyata WFH seringkali menyebabkan kecemasan, terutama saat pekerja hendak mengambil cuti kerja.
Mengapa demikian?
Menurut survei terhadap 2.000 pekerja, sebanyak 60 persen melaporkan bahwa tingkat setres dan kecemasan pekerja WFH lebih tinggi dari pada Work From Office (WFO), karena atasan tetap mengharapkan para pekerja untuk bekerja dengan cara tertentu di rumah meski sedang sakit.
Bekerja saat sehat di rumah saja sudah dapat menyebabkan stres dan cemas karena jam kerja yang menjadi lebih lama dan tekanan dari atasan menjadi lebih besar daripada saat bekerja di kantor, apalagi ditambah saat sedang sakit.
Cuti sakit sebenarnya merupakan hak setiap pekerja ketika merasakan adanya masalah kesehatan yang mengganggu kinerja para pekerja dalam bekerja, namun sayangnya cuti kerja saat WFH malah memicu kecemasan dai para pekerja.
Kondisi itulah yang dapat memperburuk kodisi kesehatan para pekerja menjadi lebih parah. Survei yang sama dilakukan pada 2.000 pekerja, 42 persen mengaku stres dan cemas ketika mengambil cuti sakit pada 2020 dibandung tahun-tahun sebelumnya.
Jadi sebenarnya kondisi kesehatan seperti apa yang layak dijadikan alasan untuk cuti kerja?
Beberapa kondisi kesehatan yang dapat mengganggu kinerja pekerja sehingga diharuskannya mengambil cuti kerja, diantaranya;
Penyakit ini bisa menjadi gejala penyakit menular, apabila suhu tubuh melebihi 37,7 derajat celsius alangkah baiknya untuk mengambil cuti kerja. Dengan cuti kerja, tidak hanya membuat lancar proses penyembuhan tetapi juga mengurangi risiko penularan penyakit ke orang lain.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan penderita demam untuk beristirahat dan tetap di rumah setidaknya 24 jam setelah kondisinya membaik.
Gejala flu
Flu merupakan penyakit menular yang dapat memicu komplikasi pada orang-orang tertentu, terutama bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, lebih baik bila flu ajukan cuti kerja.
Menurut CDC, penderita flu lebih baik istirahat di rumah 4 hingga 5 hari setelah gejala flu dimulai, karena penularan paling parah terjadi ketika flu yang dialami seseorang memasuki hari ketiga.
Penyakit ini dapat mengganggu kinerja saat menyelesaikan pekerjaan, selain itu juga dapat mengakibatkan dehidrasi. Jadi saat mengalami muntah dan diare jangan ragu untuk mengambil cuti kerja. Kembalilah bekerja setelah muntah sudah berenti dan tinja mengeras.

Batuk
Sama seperti flu, batuk merupakan penyakit yang menularkan virus. Untuk mencegah penyebaran virus, alangkah baiknya untuk mengambil cuti kerja dan beristirahat di rumah hingga sembuh.
Kelelahan
Kelelahan ekstrem bisa menjadi tanda penyakit menular atau serius. Kelelahan dapat membuat orang tidak produktif dan meningkatkan risiko melakukan kesalahan saat bekerja. Untuk mencegah risiko yang dapat merugikan diri sendiri dan perusahaan, sebaiknya ambil cuti kerja.
Laporan: Josephine Widya
Advertisement
Gubernur Papua Angkat Suara Soal Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak 4 Rumah Sakit

Anak SD Naik KRL Jam 4 Pagi: Perjalanan Tangerang–Klender yang Bikin Haru dan Buka Mata Publik

10 Rekomendasi Kado untuk Hari Guru Nasional 2025 yang Membekas dan Bermakna

Mengenal Sinkop Vasovagal yang Diderita Chaeyoung TWICE, Penyakit yang Bikin Pingsan Mendadak

Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi


Alyssa Daguise Hamil Anak Pertama, Maia Estianty Sudah Bikin Panggilan Imut Sebagai Nenek

Mengenal Sinkop Vasovagal yang Diderita Chaeyoung TWICE, Penyakit yang Bikin Pingsan Mendadak


Fiki Naki dan Tinandrose Resmi Menikah: Momen Haru, Senyum Bahagia, dan Doa dari Sahabat


Gubernur Papua Angkat Suara Soal Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak 4 Rumah Sakit

Unbox Joy! POP MART Christmas Town Hadirkan Keseruan Natal Penuh Kejutan di Grand Indonesia