Dream - Iran telah menyerang Israel pada Sabtu malam, 13 April 2024. Iran meluncurkan ratusan drone hingga rudal.
Serangan itu merupakan balasan atas gempuran Israel itu ke konsulat Iran di Damaskus pada Senin, 1 April 2024, sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Aksi ini juga sebagai bentuk perlawanan Iran terhadap serangan Israel kepada Palestina.
Serangan Iran lantas membuat Israel panik dan meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) segera mengadakan rapat darurat atas serangan yang dilakukan oleh Iran.
Memanasnya tensi geopolitik Timur Tengah ini juga membuat beberapa negara mulai khawatir akan ancaman dan dampak perang. Lalu bagaimana dampak ekonomi serangan tersebut bagi dunia?
Menurut laporan Financial Express, sebagaimana dikutip dari Merdeka.com, ada beberapa dampak ekonomi atas perang antara Iran dan Israel.
Pertama pasar saham global kemungkinan akan mengalami reaksi spontan pada sesi perdagangan pertama minggu ini. Sebab para investor khawatir atas dampak serangan militer Iran terhadap Israel.
Mengingat Iran dan Israel memiliki hubungan langsung dengan beberapa sektor penting dunia. Apalagi Iran pemain energi global yang utama, sementara Israel mendominasi bidang pertahanan dan teknologi global.
Di masa yang penuh gejolak, sentimen investor di pasar mata uang terpukul.
Mata uang paling aman atau stabil sekalipun seperti dolar Amerika Serikat menjadi lebih kuat karena investor mencari perlindungan pada mata uang yang lebih kuat di tengah ketidakpastian ekonomi.
Di sisi lain, hal ini langsung berdampak pada mata uang lain yang melemah karena adanya risiko.
Dalam laporan tersebut, Rupee India kemungkinan akan mendapat tekanan karena harga minyak mentah yang lebih tinggi harga. Mengingat Iran adalah produsen utama minyak mentah.
Diketahui Timur Tengah merupakan kawasan penghasil minyak utama. Akibat perang tersebut ada kemungkinan produksi dan pasokan minyak akan terganggu jika perang berkepanjangan.
Gangguan pasokan apa pun akan menyebabkan lonjakan harga minyak mentah. Hal ini akan berdampak besar pada harga pangan dan komoditas global.
Mengingat negara-negara sudah berjuang melawan situasi kenaikan harga yang muncul setelah perang Rusia-Ukraina dan konflik Israel-Hamas.
Keempat, perang Iran-Israel juga dapat merugikan pasar komoditas lainnya, tergantung pada wilayah yang terlibat.
Israel sebagai pemasok teknologi terkemuka bagi sektor pertanian secara global, eskalasi situasi perang apa pun di wilayah tersebut kemungkinan akan mengganggu produksi tanaman dan rantai pasokan.
Akibatnya bisa menyebabkan harga komoditas pertanian lebih tinggi.
Artinya perang ini akan mengancam stabilitas pasar keuangan global. Pergolakan dalam jangka waktu yang lebih lama akan menyebabkan peningkatan volatilitas pada saham. Begitu juga dengan mata uang, emas batangan, minyak dan komoditas lainnya.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik