Manager Bank Banting Setir Jualan Dimsum, Dulu Diusir Kini Omzetnya Ratusan Juta

Reporter : Alfi Salima Puteri
Rabu, 6 April 2022 09:35
Manager Bank Banting Setir Jualan Dimsum, Dulu Diusir Kini Omzetnya Ratusan Juta
"Tadinya saya kerja di bank lalu memutuskan resign (keluar) karena ya sudah tidak sesuai dengan hati nurani," kata Teguh.

Dream - Nasib seseorang memang tidak ada yang tahu. Bisa saja seorang karyawan kantoran berubah menjadi pengusaha sukses, seperti dialami oleh Teguh.

Dulunya, Teguh adalah seorang Branch Manager di sebuah Bank. Kini dia banting setir menjadi pebisnis dimsum.

Dalam video yang diunggah kanal YouTube Money Fighter, Teguh tak pernah berpikir membuka usaha. Apalagi kariernya sebagai branch manager sangat gemilang. Ia seringkali mendapatkan penghargaan manager bank terbaik di seluruh Indonesia.

" Mulai produksi dimsum ini dari tahun 2016. Tadinya saya kerja di bank lalu memutuskan resign (keluar) karena ya sudah tidak sesuai dengan hati nurani," kata Teguh.

" Awalnya jualan dimsum ini cuma buat penunjang ya buat tambah-tambah penghasilan lah dan dikerjakan cuma berdua belum ada karyawan. Dari bazar ke bazar dan modalnya juga belum besar waktu itu yang penting berjalan terus aja," ungkapnya.

1 dari 3 halaman

Di awal bisnisnya, Teguh mengaku banyak mengalami kegagalan. Bahkan, kedua orang tuanya pun dulu sempat tidak setuju dengan keputusannya berpindah dari zona aman sebagai pegawai bank menjadi pengusaha.

Teguh pun mengaku mengalami banyak rintangan yang harus dihadapi. Mulai dari harus sering berpindah tempat, hingga sering diusir saat sedang berjualan.

" Orang itu kan waktu ngelihat kita waktu merintis awal enggak usah ditanya mungkin banyak yang meremehkan, kalau mau cerita diusir orang, lagi jualan disuruh pindah itu juga udah makanan lah dulu. Tapi ya gimana kita mau coba terus," kata Teguh.

Di awal berjualan, Teguh mengatakan ia dan istrinya hanya menghabiskan sekitar 3 kilogram daging ayam yang dibuat menjadi dimsum. Kini, pabrik dimsum miliknya bisa menghabiskan 500 kilogram hingga 1 ton daging ayam setiap harinya.

2 dari 3 halaman

Untuk pemasarannya, produk dimsum buatan Teguh juga sudah dikirim sampai ke beberapa daerah mulai dari Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, hingga Sumatera.

Teguh mengatakan, setiap harinya pabrik dimsum miliknya bisa memproduksi sekitar 20.000 sampai 30.000 buah dimsum.

" Biasanya kalau puasa permintaan naik dua kali lipat," kata Teguh.

3 dari 3 halaman

Teguh dan istrinya mengatakan, untuk harga persatuan dimsum sendiri adalah Rp2 ribu. Maka, jika dihitung dengan jumlah produksi harian, Teguh bisa mendapatkan omzet Rp40 juta sampai Rp60 juta setiap harinya.

" Untuk ayam sehari itu bisa antara 500 kilogram sampai 1 ton sehari. Kalau satu dimsum Rp2 ribu dikali 20.000 itu berapa hehe," kata Teguh.

Jika ditotal, dalam kurun waktu satu bulan omzet pendapatan dari pabrik dimsum milik Teguh dan istrinya itu bisa tembus di angka ratusan juta.

Beri Komentar