Bisnis yang Gulung Tikar Gara-gara Gaya Hidup `Anak Kekinian`

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 30 Oktober 2017 18:45
Bisnis yang Gulung Tikar Gara-gara Gaya Hidup `Anak Kekinian`
Jangan remehkan anak kekinian. Cara mereka belanja sudah sangat berubah dengan generasi sebelumnya.

Dream – Generasi milenial bisa membahayakan kelangsungan hidup puluhan industri. Salah satu alasannya adalah minat generasi ini berbeda daripada generasi sebelumnya.

Dilansir dari Independent, Senin 30 Oktober 2017, minat generasi Y berubah karena stabilitas keuangan mereka yang belum kuat dan mereka trauma terhadap resesi ekonomi.

“ Saya pikir kita memiliki bekas luka psikologis yang sangat signifikan dari resesi besar ini,” kata analis Morgan Stanley, Kimberly Greenberger, kepada Business Insider.

Ada sepuluh bisnis yang terancam oleh generasi milenial. Berikut ini adalah rinciannya.

1 dari 5 halaman

Departemen Store dan Desainer Tas

Departemen Store dan Desainer Tas © Dream

Departemen Store

Selain perkembangan teknologi, pusat perbelanjaan juga terancam gulung tikar akibat berubahnya minat generasi milenial dalam berbelanja. Mereka lebih suka membelanjakan uangnya untuk membeli pengalaman, seperti makan di restoran dan berwisata. Kalaupun belanja pakaian, mereka lebih suka distro daripada pusat perbelanjaan tradisional.

Desainer Tas

Generasi milenial juga mengancam penjualan tas ternama, seperti Michael Kors dan Kate Spade yang banting harga besar-besaran untuk menarik minat generasi millennial. Generasi ini kurang berminat untuk produk fesyen berupa tas.

 

2 dari 5 halaman

Pelembut Baju dan Sabun Batangan

Pelembut Baju dan Sabun Batangan © Dream

Pelembut Baju

Penjualan pelembut baju cair, turun 15 persen di Amerika Serikat pada periode 2007-2015, menurut Wall Street Journal. Salah satunya Downy yang penjualannya merosot 26 persen. Produsen Downy, Procter & Gamble menyebut generasi milenial tidak tahu apa itu fungsi pelembut pakaian.

Sabun Batang

Penjualan sabun batangan jatuh 2,2 persen dari 2014-2015. Lagi-lagi generasi milenial disalahkan. Riset pasar global, Mintel, menyebut 48 persen konsumen Amerika Serikat percaya kuman menempel di sabun batangan setelah digunakan. Ada 60 persen konsumen berusia 18 tahun-24 tahun dan 31 persen konsumen berusia 65 tahun ke atas yang berpendapat demikian.

3 dari 5 halaman

Bank dan Bisnis KPR

Bank dan Bisnis KPR © Dream

Bank

Perilaku generasi milenial terhadap bank juga turut berpengaruh terhadap perbankan. Rekanan firma modal Ventura New Enterprise Associates, Rick Yang, mengatakan generasi milenial kurang mempercayai layanan jasa perbankan. Di samping itu, mereka juga jarang berkunjung ke kantor cabang bank.

Business Insider Intelligence Data mencatat 75 persen generasi milenial yang memiliki rekening bank berkujung ke bank sekali dalam sebulan. Bahkan, ada 40 persen generasi milenial yang tidak pernah berkunjung ke kantor cabang sama sekali.

Bisnis KPR

Ekonom di BAML, Michelle Meyer, mengatakan perlambatan pemilikan rumah ini disebabkan oleh standar kredit dan perubahan gaya hidup. Penundaan pernikahan dan memiliki anak juga berpengaruh terhadap KPR.

4 dari 5 halaman

Sereal dan Berlian

Sereal dan Berlian © Dream

Sereal

Dalam surveinya, Mintel mengatakan 40 persen generasi milenial tidak nyaman sarapan dengan sereal. Sebab, mereka harus merapikan kembali serealnya setelah makan. Konsumen yang lebih muda menyukai sarapan dengan makanan yang bisa dibawa, seperti sandwich.

Berlian

Generasi milenial yang menikah lebih menyukai perhiasan modern. Inilah mengapa asosiasi produsen berlian berlomba-lomba mengemas berlian menjadi perhiasan yang menarik minat generasi milenial seiring dengan turunnya penjualan berlian secara global.

5 dari 5 halaman

Sepeda Motor dan Golf

Sepeda Motor dan Golf © Dream

Sepeda Motor

Seorang analis di AB, David Beckel, mengatakan penjualan sepeda motor di Amerika Serikat merosot. Penjualan Harley Davidson turun 1,6 persen pada 2016. Generasi Y kurang berminat dengan sepeda motor daripada generasi sebelumnya.

Golf

Bisnis golf juga terdampak oleh generasi milenial. Peneliti dari perusahaan riset NPD, Matt Powell, mengatakan generasi ini kurang menyukai permainan golf. Mereka lebih menyukai fitness. “ Kita tahu generasi milenial tidak melakukan permainan ini dan generasi boomers mulai menua. (Minat) permainan golf ini menurun,” kata Powell.

Beri Komentar