Dream - Banyak pengamat menilai tahun 2016 lebih baik dibandingkan tahun 2015. Namun, dampak krisis ekonomi di tahun lalu itu masih terasa hingga di awal tahun ini.
" Tahun ini lebih baik dari tahun lalu, tetapi uncertainty-nya masih ada. Buktinya, di 3 minggu awal tahun ini saja kita lihat, China dan Amerika turunnya cukup dalam, Dow itu dari kepala 17 ribuan, kemarin di kepala 16 ribu, besar dalam waktu singkat," ujar President Director PT Mandiri Manajemen Investasi di Jakarta, Rabu, 21 Januari 2016.
Namun, Hanif menyebutkan ada fenomena menarik dari sikap para investor Tanah Air, yaitu mereka cukup tahan terhadap beberapa faktor global.
" Positif poinnya di kita adalah kita cukup resilience. Indeks kita pada saat Dow turun malah kita positif, ini fenomena yang baik bagi kita," tegasnya.
Kondisi inilah yang menjadikan Indonesia menarik bagi investor asing. Selain itu, lanjut Hanif, ada dua yang menjadikan Indonesia sebagai primadona investasi di ASEAN.
" Kita punya room yang besar, satu karena penurunan tingkat bunga, kedua politik kita relatif stabil dibanding yang lain. Tahun lalu kita cukup gonjang-ganjing tapi market kita resilience," tegasnya.
Hal ini sangat berbeda dengan kondisi negara tetangga. Hanif mencontohkan, seperti Filipina yang kini masuk masa Pemilu dan harga investasi yang mulai mahal.
Sementara, Malaysia dan Singapura yang terlalu mengandalkan ekspor ke China. Serta, Thailand yang kini kondisi politiknya belum sesuai keinginan investor.
" Jadi dengan kondisi ini, kita harapkan (pasar) di Indonesia lebih baik," pungkasnya. (Ism)
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau
