TikTok (Shutterstock)
Dream - Di tengah upaya keras pemerintah dan senat Amerika Serikat (AS) membatasi gerak-gerik TikTok, platform asal China ini justru menjadi primadona di kalangan pebisnis. Diketahui perusahaan Paman Sam menggelontorkan dana miliaran dollar AS untuk beriklan sampai siaran olahraga di platform tersebut.
Kalangan pengusaha memanfaatkan TikTok yang saat ini sedang berada di bawah pengawasan pemerintah AS karena dinilai efektif menjangkau audiens yang lebih muda.
TikTok juga membantu pengiklan untuk memotong biaya iklan TV yang besar, seperti halnya untuk acara olahraga Super Bowl NFL dan turnamen bola basket March Madness NCAA.
Selama Super Bowl tahun ini, perusahaan State Farm memilih keluar dari iklan TV saat pertandingan besar. Sebagai gantinya, perusahaan membuat kampanye iklan yang berfokus pada TikTok dan media sosial.
Begitupula untuk produsen otomotif Hyundai yang memprioritaskan TikTok tahun ini, karena banyak pembuat mobil melewati iklan TV selama Super Bowl demi menghemat uang atau membelanjakan iklan di tempat lain.
Pendapatan iklan TikTok pada tahun 2023 diproyeksikan mencapai US$6,83 miliar, naik lebih dari US$5 miliar pada tahun 2022, menurut data dari Insider Intelligence.
Angka tersebut merupakan sekitar 2 persen dari keseluruhan belanja iklan digital yang sangat pesat. Insider Intelligence pun mengharapkan pendapatan iklan TikTok di AS melampaui US$8 miliar pada tahun 2024.
Ketika Turnamen March Madness sedang berlangsung, merek deodoran Degree juga menggunakan TikTok sebagai saluran pemasaran utamanya untuk menjangkau konsumen selama acara berlangsung. Mereka juga mempekerjakan bintang NBA Giannis Antetokounmpo sebagai juru bicara.
“ TikTok telah benar-benar beralih dari permainan eksperimental menjadi yang harus dibeli oleh banyak pengiklan. Pada titik ini kami melihat banyak pengiklan mengandalkan TikTok, beberapa mungkin terlalu banyak dengan apa yang terjadi,” kata Jasmine Enberg, analis media sosial di Insider Intelligence.
Terlepas dari harga yang tinggi dan permintaan yang tinggi untuk iklan TV selama acara langsung, pasar iklan secara keseluruhan telah melambat dalam beberapa bulan terakhir karena ketidakpastian ekonomi, hal ini juga membebani perusahaan media tradisional seperti Paramount Global.
Sumber: CNBC International
Advertisement
Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

LUNE: Debut Album Anggi Marito yang Menyentuh dan Penuh Cerita