Ilustrasi (Foto: Pexels)
Dream – Seorang dropshipper tidak membutuhkan modal besar untuk dapat berbisnis online. Dropshipper adalah pihak yang mengurus pemasaran produk bagi produsen atau supplier. Meskipun begitu, dropshipper juga harus mengetahui strategi apa saja yang dibutuhkan untuk mengetahui kondisi pasar.
Dropshipper memiliki peran sebagai pemasar produk saja. Ia tidak harus menyetok barang atau melakukan pengiriman kepada pelanggan.
Dropshipper membuat kontrak kerja dengan supplier, dengan tujuan agar barang atau produk yang dimiliki oleh supplier dijual melalui dropshipper tersebut.
Kunci keberhasilan menjadi dropshipper adalah bagaimana memilih patner yang tepat dan jenis produk yang dapat mendulang keuntungan.
Patner yang jujur dan dapat bekerja sama dengan baik, merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Mereka juga harus bersikap fleksibel, sehingga terjalin komunikasi yang baik bagi semua pihak terkait.
Cara kerja dropshipper cukup mudah. Ia hanya perlu bekerja sama dengan pihak supplier. Setelah mendapatkan gambar produk yang diinginkan, kemudian dropshipper akan memasarkannya melalui akun media sosial miliknya.
Untuk lebih jelas terkait cara kerja dropshipper, berikut urutannya:
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan untuk menjadi dropshipper, yaitu:
Memilih patner dan produk yang tepat sangat mempengaruhi eksistensi sebagai seorang dropshipper. Ini juga merupakan kunci utama suksesnya seorang dropshipper.
Pilihan produk yang tepat dan sesuai pasar, akan membuat bisnis kamu dapat diminati oleh banyak konsumen.
Selain itu, memilih patner yang tepat juga dapat membantu melancarkan bisnis. Terlebih bila terjalin komunikasi yang baik dan saling memberi kepercayaan.
Harga yang murah menjadi salah satu pilihan konsumen dalam mencari barang. Namun, bukan berarti sebagai dropshipper harus membanting harga untuk menarik konsumen.
Karenanya penting untuk berhati-hati dalam memberikan harga. Selain itu, pelayanan ramah dan cepat tanggap juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Alihkan nilai jual ke hal-hal yang berhubungan dengan pelanggan. Misalnya saja, jaminan waktu pengiriman yang cepat, ongkos kirim yang kompetitif, beri poin dan reward dan sebagainya.
Saat menjadi dropshipper, tentunya kamu juga akan memiliki banyak pesaing. Untuk itu, kamu perlu membuat branding diri yang baik. Branding menjadi identitas diri dari seorang pelaku usaha. Sehingga konsumen akan tertarik dan membuat produk yang dipasarkan pun lebih dikenal.
Reseller dan dropshipper adalah pihak yang sama-sama berkaitan dengan pemasaran produk. Keduanya sama-sama memasarkan barang dari supplier.
Namun, ada beberapa perbedaan antara reseller dan dropshipper yang sebaiknya kamu pahami, yaitu:
Perbedaan reseller dan dropshiper adalah terletak di stok barang. Reseller harus membeli barang dengan jumlah banyak kepada supplier.
Namun, dropshipper tidak perlu memiliki stok barang. Dropshipper hanya berfokus mencari konsumen dan memasarkan produk. Terkait stok barang, semuanya akan diurus oleh supplier.
Perbedaan reseller dan dropshipper juga terletak pada modal yang digunakan. Seorang reseller harus memiliki modal yang cukup untuk menyetok barang.
Sedangkan seorang dropshipper hanya bermodalkan pulsa atau kuota internet saja, bisa dibilang seorang dropshipper tidak memerlukan modal sama sekali.
Seorang reseller biasanya menawarkan barang secara langsung, karena reseller memiliki stok barang yang ingin dijual.
Sedangkan dropshipper tidak memiliki stok barang sehingga ia tidak bisa menawarkan produknya secara langsung. Seorang dropshipper hanya dapat mempromosikan produknya lewat media sosial, website, grup chat, dan sebagainya.
Seorang reseller memiliki tingkat risiko kerugian lebih tinggi daripada dropshipper karena ia menyimpan stok barang. Apabila barangnya tidak laku lagi dijual, maka reseller akan mengalami kerugian.
Sedangkan dropshipper tidak akan mengalami kerugian karena tidak akan menanggung risiko barang yang tidak laku.
Salah satu keuntungan terbesar dari sistem dropship adalah kemungkinan untuk membuka bisnis tanpa harus menginvestasikan banyak modal untuk inventaris. Bisnis ini membuat kamu tidak perlu membeli produk yang ingin dipasarkan. Sehingga modal yang dibutuhkan pun terbilang kecil.
Bisnis dropship tidak perlu berurusan dengan pembelian inventaris atau mengelola gudang, sehingga biaya overhead cukup rendah. Bahkan, banyak toko dropshipping yang sukses dijalankan sebagai bisnis rumahan, hanya membutuhkan sebuah laptop dan beberapa biaya untuk beroperasi.
Melakukan bisnis dropship membuat seseorang memiliki pilihan produk yang beragam. Hal ini dikarenakan seorang dropshiper tidak perlu melakukan pra-pembelian barang yang akan dijual.
Keuntungan lain dari bisnis dropship adalah dapat dijalankan dari mana saja dengan koneksi internet. Selama kamu memiliki internet, kamu dapat melakukan bisnis ini kapanpun dan dimana pun. Sehingga kamu tetap dapat berkomunikasi baik dengan pihak penjual maupun pelanggan.
Keuntungan lain dropship adalah untuk melancarkan proses bisnis. Dengan meningkatkan pemasok dropshipping, sebagian besar pekerjaan untuk memproses pesanan tambahan akan ditanggung oleh pemasok, sehingga memungkinkan untuk memperluas pasar dengan lebih sedikit pekerjaan tambahan.
(Diambil dari berbagai sumber)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN