(Foto: Shutterstock)
Dream - Wakil Presiden Ma'ruf Amin yakin Indonesia bisa menjadi produsen makanan halal terbesar di dunia. Keyakinan itu muncul mengingat Indonesia memiliki kekayaan aneka bumbu rempah eksotis dan berbagai potensi lainnya.
“ Kita yakin, insyaallah," ujar Wapres ketika memberikan pidato kunci dalam acara “ Halal Dining Asean Forum 2021” secara daring dari Jakarta, dikutip dari laman Setkab, Kamis, 16 Februari 2021.
Keberagaman kuliner Indonesia dan kekayaan rempah merupakan salah satu komoditi unggulan yang dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi berbagai daerah di Indonesia. Dengan potensi tersebut, khususnya industri produk halal, dapat dikembangkan untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat industri halal dunia pada tahun 2024.
Pengembangan ekosistem industri produk halal yang kokoh dan berkelanjutan tersebut membutuhkan penguatan branding, literasi, SDM, riset dan inovasi, infrastruktur teknologi maupun regulasi. " Seluruhnya harus disinergikan untuk menciptakan suatu rantai pasok halal, mulai dari bahan baku hingga produk halal sampai ke konsumen,” tegasnya.
Dari pertemuan ini, Wapres berharap para ahli dapat semakin memperdalam informasi untuk dapat mengoptimalkan pengembangan industri makanan halal di Indonesia berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
Pengembangan kuliner halal juga turut didorong oleh perilaku masyarakat yang semakin selektif memiliki makanan selama masa Pandemi Covid-19. Masyarakat kini membuat pemilihan makanan yang sehat, bersih dan higienis. Perilaku tersebut dapat menjadi peluang minat masyarakat terhadap makanan halal, tidak hanya bagi umat muslim.
“ Pengembangan ekosistem makanan halal juga perlu memperhatikan perubahan perilaku konsumen,” tuturnya.
Di bidang teknologi, tren industri makanan juga berkembang karena beragam kemudahan masyarakat dalam mengakses pilihan makanan, pembayaran, dan pengantaran makanan secara daring.
Wapres berharap akses digital serta pengembangan kompetensi bagi para pelaku usaha harus didukung untuk membantu memperluas jaringan perdagangannya.
“ UMKM makanan halal masih membutuhkan dukungan akses dan penguatan kompetensi pelaku usaha agar mampu bersaing secara luas, bahkan hingga ke pasar internasional,” tegasnya.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur