Ilustrasi (merdeka.com)
Dream - Muda, pintar, dan enerjik, inilah yang mungkin terbersit di pikiran mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan kala bertemu Laily Prihatiningtyas. Sosok Laily begitu berkesan usai menjalani rapat pimpinan tes kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero).
Tanpa berpikir panjang, Dahlan langsung menunjuk perempuan berhijab itu sebagai direktur utama perusahaan plat merah itu.
Namun, Laily yang saat itu tengah menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Penyajian Informasi Kementerian BUMN atau setara eselon IV meminta kepada Dahlan Iskan agar dirinya tetap mengikuti fit and proper test sebagai Dirut. Dia pun lulus dan menjadi dirut BUMN perempuan termuda saat ini.
" Secara legal itu kewenangan Menteri BUMN selaku pemegang saham untuk menunjuk siapapun sebagai direksi BUMN. Tapi, saya tetap meminta agar dilakukan sesuai prosedur," ujarnya kepada Dream, Rabu, 11 Maret 2015.
Laily memulai karirnya sebagai pegawai Kementerian BUMN pada tahun 2007 setelah lulus di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pada tahun 2006. Sambil bekerja dia pun melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2009 dan berkesempatan mengambil gelar masternya di Belanda pada tahun 2010 untuk bidang manajemen dan keuangan selama satu tahun.
Sebagai anak bawang dalam jajaran direksi dan harus langsung memimpin sebuah perusahaan, Laily mengaku mendapatkan resistensi dan keraguan dari berbagai pihak. Namun, hal tersebut tidak dijadikannya sebagai penghalang dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
" Resistensi itu normal karena ada perbedaan budaya, gaya komunikasi, dan banyak keraguan terhadap profil saya, dianggap kurang berpengalaman," keluhnya.
Untuk menepis keraguan itu, Laily pun melakukan pembuktian. Dia berusaha sekuat tenaga untuk melakukan perbaikan dan perubahan di perusahaan Taman Wisata Candi. Tak jarang dia aktif melakukan komunikasi dengan berbagai pihak.
" Kuncinya komunikasi yang baik dan aktif. Pada awalnya, saya lebih banyak mendengar, menemui pemangku kepentingan. Yang paling penting niat awal untuk bekerja dan melakukan perbaikan. Jika dilihat saya sudah melakukan sebaik-baiknya maka akan menghapuskan keraguan karena orang menilai berdasarkan perilaku, perilaku yang konsisten," tegas perempuan kelahiran Desember 1985 itu.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya