Jadi Decacorn, Grab Tingkatkan Wirausaha Mikro Di Indonesia (Foto: Grab)
Dream - Tak menutup kemungkinan jika perkembangan teknologi dan internet juga ikut menopang eksistensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pelaku wirausaha kecil pun memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, mulai dari mengurangi angka kemiskinan hingga memberi pemasukan negara dalam bentuk devisa.
Bukan hanya Kementerian Koperasi dan UMKM yang mewakili pemerintah untuk memberi perhatian ekstra bagi pelaku UMKM, tapi juga startup level decacorn, yaitu Grab.
Perbedaan Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn
Sebelum Grab resmi menyandang status decacorn, startup asal Singapura ini lebih dulu naik ke level unicorn pada tahun 2014. Hanya butuh waktu 2 tahun bagi Grab sejak awal didirikan hingga menembus valuasi di atas US$1 miliar.
Namun untuk mencapai status decacorn, Grab butuh waktu 4 tahun untuk membukukan valuasi 10 kali lipat startup unicorn atau tepatnya US$10 miliar. Namun perjuangannya untuk menarik investor tidak hanya membawa Grab ke tingkat decacorn, tapi juga membuka peluang untuk meraih status hectocorn atau valuasi di atas US$100 miliar
Rencana Grab sebagai Decacorn
Pencapaian luar biasa yang didapat Grab di akhis tahun 2018 ini tak lepas dari pendanaan putaran seri H sebesar US$4,5 miliar. Selain Softbank Vision Find yang menjadi investor terbesar, Toyota Motor Corporation, Oppenheimer Funds, Hyundai Motor Group, Booking Holdings, Microsoft Corporation, Ping An Capital dan Yamaha Motor juga bergabung di dalamnya.
Menurut CEO Grab Anthony Tan, sebagian besar dana investasi ini akan digunakan untuk meningkatkan taraf kehidupan dan penghasilan masyarakat di Indonesia. Mulai dari fokus pada wirausaha mikro misalnya lewat pelayanan GrabFood, meningkatkan kemampuan generasi muda Indonesia lewat pelatihan di kampus, serta akselerasi startup untuk membangun ekosistem di Grab.
Bentuk Nyata dari Grab sebagai Decacorn
Investasi yang cukup banyak di Indonesia ini merupakan salah satu bentuk nyata dari visi Grab, bukan hanya sebagai decacorn tapi juga superApp terkemuka di Asia Tenggara. Nantinya, startup yang dirintis oleh Anthony Tan dan Hooi Ling Tan ini akan terus mengembangkan layanan Grab sebagai solusi sehari-hari.
Mulai dari layanan transportasi, pengiriman barang dan makanan, pembayaran mobile, dan hiburan digital dalam satu aplikasi.
Startup Decacorn yang Usung Filosofi Platform Terbuka
Keinginan Grab untuk mewujudkan hidup yang lebih baik di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, tak lepas dari filosofi platform terbuka. Hal ini yang akan menyatukan para mitra untuk bergerak bersama demi kesejahteraan semua orang.
Hasilnya, bukan hanya melipatgandakan revenue di tahun-tahun yang akan datang, tapi juga menarik minat investor lainnya yang percaya jika feedback pengguna ke Grab sangat baik. Hal ini tak lepas dari komitmen Grab untuk memberikan layanan berkualitas terbaik dan tarif paling terjangkau, serta mengutamakan efisiensi waktu.
Keberhasilan Grab sebagai decacorn ini diharapkan mampu mendorong perkembangan UMKM, yang berujung pada meningkatnya taraf hidup masyarakat di Indonesia.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media