Kawal Rupiah, Tiongkok `Pinjami` Indonesia Rp 270 Triliun

Reporter : Ramdania
Selasa, 17 November 2015 13:11
Kawal Rupiah, Tiongkok `Pinjami` Indonesia Rp 270 Triliun
Bantuan ini berupa dana standby yang bisa digunakan Bank Indonesia untuk memperbaiki nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

Dream - Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping menyatakan komitmennya meningkatkan Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA) sebesar US$ 20 miliar atau sekitar Rp 270 triliun kepada Pemerintah Indonesia.

Komitmen ini disampaikan Xi Jinping saat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sela KTT G-20 di Turki. BCSA biasanya digunakan sebuah negara untuk menjaga nilai tukar mata uang ketika terjadi fluktuasi. 

“ Presiden Jokowi menyambut baik komitmen Pemerintah RRT untuk membantu sektor keuangan Indonesia melalui pendanaan bagi perbankan Indonesia dan liquidity support,” Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Selasa, 17 November 2015.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjelaskan dana tersebut dapat digunakan untuk penguatan cadangan devisa dan bersifat stand by. Dana tersebut baru akan digunakan apabila Bank Indonesia merasa perlu, agar dapat memperbaiki nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

Lebih lanjut, Ari menambahkan dalam kesempatan itu juga, Presiden Jokowi juga meminta dukungan Presiden Jinping agar pejabat Indonesia yang kompeten dapat masuk dalam manajemen puncak Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) serta keinginan Indonesia untuk menempatkan kantor regional pertama AIIB di Jakarta.

Sementara itu, terkait masalah global, Presiden Jokowi menyampaikan rencana Indonesia untuk mendorong reformasi arsitektur keuangan global di G20, seperti yang telah disampaikannya pada Konferensi Asia Afrika lalu.

“ Reformasi ini segera dibutuhkan untuk menciptakan keseimbangan pada sistem keuangan internasional antara negara maju dan negara berkembang,” terang Presiden Jokowi sebagaimana dikutip Ari.

Beri Komentar