Ilustrasi (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) Kristian S Manullang, mengatakan potensi pasar modal syariah terus mencatatkan perkembangan sangat baik.
Jumlah investor pun menunjukkan peningkatan signifikan. Kristian mengatakan jumlah investor syariah pada 2011 hanya sebanyak 500 saja.
" Per 30 September 2019 jumlah investor 61.130 atau naik 122 kali lipat dalam kurun waktu 8 tahun," ujar Kristian di BEI, Jakarta, Kamis 10 Oktober 2019.
Kristian menjelaskan, salah satu penyebab peningkatan investor adalah adanya indeks syariah.
" Indeks syariah justru akan mengambil ceruk yang tersedia, makanya banyak masyarakat yang ingin investasi efek syariah," kata dia.
Direktur Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Fadillah Kartika, mengatakan saat ini ada 15 perusahaan sekuritas yang terdaftar dalam Shariah Online Trading System (SOTS).
" Ada 15 perusahaan dalam sistem transaksi saham syariah secara online," kata Fadillah.
Dream - Indeks saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) berbalik menguat. Penguatan tiga indeks acuan saham syariah bahkan melampaui penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Meski menguat terbatas, indeks saham syariah ini melaju positif sepanjang sesi perdagangan. Penguatan ini berbalik dengan prediksi sejumlah analis yang memperkirakan laju indeks akan melemah.
Pada penutupan perdagangan harian BEI, Selasa, 8 Oktober 2019, Indeks Saham Syariah Indonesia naik 0,833 poin (0,450%) ke level 185,761.
Total transaksi perdagangan saham syariah kali ini mencapai Rp3,42 triliun dengan 62,9 juta lot saham yang berpindah tangan. Laju ISSI banyak ditopang aksi beli investor lokal.
Pemodal asing masih belum cukup percaya diri terjun ke lantai bursa saham syariah. Dengan valuasi mencapai Rp1,68 triliun, asing mencatat nett 68,936 lot saham.
ISSI memulai sesi perdagangan dengan menguat ke level 185,693 pada sesi pembukaan. Laju positif ISSI terus melaju hingga sesi penutupan perdagangan.
Dua indeks saham syariah juga tak luput dari aksi menguat. Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan indeks bluechips syariah naik 3,829 poin (0,575%) ke level 669,417.
Sementara indeks saham syariah terbaru, JII70, naik 1,417 poin (0,629%) ke level 226,644.
Kenaikan yang dialami tiga indeks acuan saham syariah ini lebih tinggi dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Indeks acuan BEI ini naik 39,019 poin (0,650%) ke level 6.039,601.
Hampir seluruh indeks sektoral bergerak menguat di perdagangan hari ini. Hanya infrastruktur yang bergerak melemah 0,232 persen.
Saham-saham di sektor barang konsumsi memimpin penguatan dengan indeks menguat 1,353 persen. Diikuti manufaktur 0,946 persen, dan keuangan 0,913 persen.
Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang kemarin mengalami koreksi tajam, kali ini menjadi buruan investor. Menjadi top gainer saham syariah, UNVR naik Rp725. Diikuti POLU yang menguat Rp310, ITMG Rp300, BTPS Rp280, dan FAST Rp 250.
Sementara jajaran top losser saham syariah dipimpin BLTZ yang melemah Rp1000, HEXA Ep550, INTP Rp550, CMNP Rp260, dan UNTR melemah Rp260 per saham.
Hal berbeda terjadi pada pasar keuangan. US Dollar, mata uang Negeri Paman Sam sore ini bergerak naik 48 poin (0,338%) menjadi Rp14.210 per dollar AS.(Sah)
Dream - Indeks syariah kompak menguat pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia, Kamis, 26 September 2019. Langkah investor yang mulai kembali melantai di pasar bursa saham membuat sejumlah indeks betah melaju di zona positif.
Selain tetap memantau perkembangan terkini situasi politik tanah air, langkah terjun ke pasar dilakukan investor karena melihat posisi investor yang sudah jenuh jual.
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) memulai sesi perdagangan dengan menembus teritori positif di level 188,723. ISSI yang terus bergerak naik sejak sesi pagi akhirnya menutup perdagangan dengan menanjak 2,178 poin (1,16%) ke level 190,537.
Posisi penutupan ISSI ini menjadi level tertinggi yang berhasil diukir sepanjang perdagangan hari ini.
Sentimen beli investor juga turut mendorong indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) terangkat 9,005 poin (1,32%) ke level 691,455.
Sementara indeks JII70 naik 2,962 poin (1,28%) ke level 234,137.
Maraknya investor yang mulai berani melantai di bursa saham membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut ceria. IHSG menguat 83,930 poin (1,37%) ke level 6.230,334.
Investor getol membeli saham. Saham yang paling banyak dilirik adalah industri aneka, infrastruktur, dan properti. Indeks industri aneka melesat 2,61 persen, infrastruktur 2,16 persen, dan properti 2,03 persen.
Hanya indeks sektor pertanian yang terkoreksi 0,31 persen.
BRAM, POLL, ASII, EXCL, dan ICBP menduduki peringkat sebagai emiten syariah top gainer kali ini. Harga saham BRAM meningkat Rp1.350, POLL Rp350, ASII Rp200, EXCL Rp200, dan ICBP Rp200.
Sebaliknya, yang menjadi top loser kali ini adalah AMFG yang harganya melorot Rp490, INTP Rp300, UNTR Rp275, UNVR Rp250, dan DIGI Rp90.
Pada 16.27, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah tipis. Kurs dolar naik 3 poin (0,02%) ke level Rp14.154.(Sah)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib