Kala Penghuni Lapas Ditempa Jadi Pengusaha Bisnis Online

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 2 Februari 2017 13:44
Kala Penghuni Lapas Ditempa Jadi Pengusaha Bisnis Online
Kami percaya siapa saja, tidak terkecuali warga binaan lapas, bisa merealisasikan mimpinya untuk membangun usaha,"

Dream - Kemajuan teknologi lewat media jual beli online membuka sekat bisnis yang selama ini dilakukan secara fisik. Bahkan dari balik jeruji, kini para warga binaan lapas bisa berbisnis.

Inilah yang dilakukan situs e-Commerce Tokopedia dengan Yayasan Tangan Pengharapan saat mendatangi Lemaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pondok Bambu khusus perempuan.

Mereka mendatangi warga binaan Lapas itu untuk melakukan sosialisasi pemanfaatan internet dalam berbisnis online.

“ Kami percaya siapa saja, tidak terkecuali warga binaan lapas, bisa merealisasikan mimpinya untuk membangun usaha, dimulai dari Tokopedia,” kata Communications Lead Tokopedia Siti Fauziah dikutip dari keterangan tertulisnya yang diterima Dream, Kamis, 2 Februari 2017.

Wanita yang biasa disapa Puji ini mengaku banyak perempuan penghuni Lapas yang memiliki keahlian. " Mereka sangat siap dengan produk bernilai jual. Tinggal bagaimana memasarkannya," katanya.

Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Pondok Bambu Ika Yusanti berharap apresiasi yang dilakukan Tokopedia diharapkan bisa membuka peluang pekerjaan bagi para warga binaanya yang sudah menyelesaikan masa hukuman.

“ Umumnya, mantan warga binaan sulit mendapatkan pekerjaan. Namun melalui Tokopedia, mereka tidak perlu membuat CV maupun surat lamaran, serta surat kelakuan baik untuk memulai dan membangun bisnis. Hal ini tentu akan sangat membantu mereka mendapatkan penghidupan,” jelas Ika.

Salah satu warga binaan yang mengikuti sosialisasi mengaku, selama menghuni Lapas dirinya sudah diberikan pelatihan keterampilan dan memiliki produk-produk buatan tangan kami sendiri, mulai dari handicraft, fesyen dan aksesoris, hingga makanan kering.

Penghuni Lapas yang memang tak disebutkan namanya ini mengakui sangat membutuhkan informasi mengenai media pemasaran yang lebih efektif.

Sementara Educational Project Manager Yayasan Tangan Pengharapan, Jean O. Christensen berharap kegiatan ini memiliki keberlanjutan hingga benar-benar memberikan dampak bagi pesertanya.

" Saat nantinya mereka bebas, mereka bisa menjadi wirausaha, bekerja dari rumah," tutup Jean.(Sah)

Beri Komentar