Kandungan Surat Al Maidah Ayat 48, Berlomba-Lomba Dalam Kebaikan

Reporter : Ulyaeni Maulida
Kamis, 28 Januari 2021 08:05
Kandungan Surat Al Maidah Ayat 48, Berlomba-Lomba Dalam Kebaikan
Surat Al Maidah menceritakan peristiwa perjamuan Nabi Isa as dengan para pengikutnya dengan hidangan yang turun dari langit dan dimaknai sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

Dream – Al Maidah merupakan surat ke-5 dalam Al Quran yang tergolong surat madaniyah. Surat Al maidah memiliki arti ‘hidangan’ yang terdiri dari 120 ayat.

Surat Al Maidah menceritakan peristiwa perjamuan Nabi Isa as dengan para pengikutnya dengan hidangan yang turun dari langit dan dimaknai sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

BACA JUGA: Surah Al Maidah Beserta Keutamaan Dalam Membacanya

Ayat-ayat dalam surat Al Maidah diturunkan setelah Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah yaitu sewaktu peristiwa haji wada’.

Salah satu yang perlu dipahami adalah surat Al Maidah ayat 48 karena mengandung pelajaran yang sangat baik sebagai pedoman hidup.

1 dari 4 halaman

Bacaan Surat Al Maidah Ayat 48

 

Bacaan Arab

 

Surat Al Maidah Ayat 48© Foto: kemenag.go.id

Bacaan Latin

Wa anzalnaa ilaikal-kitaba bil haqqi mushaddiqal lima baina yadaihi minal kitaabi wa muhaiminan ‘alaihi fahkum bainahum bimaa anzalallahu wa laa tattabi’ ahwaa-ahum ‘ammaa jaa-aka minal haqq, likullin ja'alnaa mingkum syir'ataw wa min-haajaa, walau syaa`allahu laja'alakum ummataw waahidataw wa laakil liyabluwakum fii maa aataakum fastabiqul-khairaat, ilallahi marji'ukum jamii'an fa yunabbi’ ukum bimaa kuntum fiihi takhtalifuun.

Terjemahan

" Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.

Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan."

2 dari 4 halaman

Tafsir Surat Al Maidah Ayat 48

Ilustrasi© Freepik

Dilansir dari umma.id, tafsir surat Al Maidah ayat 48 yang satu ini disarikan darii Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fii Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar dan Tafsir Munir supaya lebih bisa dipahami dengan mudah. Berikut tafsir surat Al Maidah ayat 48 yang merupakan intisari dari tafsir tersebut:

 

Iman Kepada Al Quran dan Kitab-Kitab Sebelumnya

Tafsir surat Al Maidah ayat 48 adalah menjelaskan salah satu fungsi Al Quran sebagai pembawa kebenaran. Ayat ke-48 ini menjelaskan bahwa Allah menurunkan Al Quran kepada Muhammad SAW dengan haq. “ Yakni membawa kebenaran dan tiada keraguan di dalamnya,” tulis Ibnu Katsir.

Al Quran Sebagai Pedoman Hidup

Tafsir surat Al Maidah ayat 48 selanjutnya adalah Allah memerintahkan manusia untuk berpegang teguh kepada Al Quran dan menjadikannya pedoman hidup.

Ibnu Abbas menjelaskan surat Al Maidah ayat 48 turun berkenaan dengan orang ahli kitab yang meminta keputusan kepada Rasulullah. Mulanya beliau diberi pilihan untuk memutuskan perkara mereka atau mengembalikan perkata itu kepada kitab mereka masing-masing.

“ Dengan turunnya ayat ini, Rasulullah diperintahkan untuk memutuskan perkara di antara mereka (ahli kitab) dengan apa yang ada pada Al Quran,” kata Ibnu Katsir.

 

 

3 dari 4 halaman

Tiap Umat Memiliki Syariat Masing-Masing

Surat Al Maidah ayat 48 ini juga menjelaskan tiap umat beragama memiliki syariat dan manhaj masing-masing. Seperti dalam kalimat ‘untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.”

Menurut Ibnu Abbas dan Mujahid, syir’ata adalah tuntunan, minhaja adalah jalan. Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan syir’ata adalah apa yang disyariatkan Allah untuk para hambanya berupa agama, sistem, aturan dan hukum-hukumnya. Sedangkan manhaj adalah jalan terang yang ditempuh manusia dalam beragama.

Berlomba-Lomba dalam Kebaikan

Melalui surat Al Maidah ayat 48 Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berlomba dalam kebaikan. Seandainya Allah menghendaki, mudah saja bagi-Nya menjadikan seluruh manusia sejak nabi adam hingga kiamat menjadi satu umat saja. Namun Allah hendak menguji manusia. Karenanya Dia memerintahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

Ibnu Katsir menjelaskan Allah telah menetapkan berbagai macam syariat untuk menguji hamba-Nya dengan memberi pahala kepada orang yang taat dan menyiksa mereka yang durhaka.

“ Berlomba-lombalah kamu semuanya berbuat pekerjaan-pekerjaan yang baik di dalam dunia ini, dengan memegang pokok pertama yaitu ketaatan kepada Allah dan percaya bahwa di belakang hidup yang sekarang ini ada lagi hidup akhirat,” tulis Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar.

4 dari 4 halaman

Isi Kandungan Surat Al Maidah ayat 48

Ilustrasi Berdoa© Ilustrasi Berdoa (Foto: Shutterstock.com)

 

Berikut ini isi kandungan surat Al Maidah ayat 48 yang disarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka.

  • Al Quran diturunkan Allah, merupakan kitab yang benar, tidak ada keraguan di dalamnya. Ia membenarkan kitab-kitab sebelumnya sekaligus menjadi hakim atas kitab-kitab tersebut. Sebab kitab-kitab sebelum Al Quran sudah tidak otentik lagi karena diubah dengan campur tangan manusia.
  • Al Quran adalah pegangan hidup. Ia harus menjadi pedoman dalam memutuskan segala sesuatu.
  • Setiap umat memiliki syariat dan hukum sendiri-sendiri sesuai dengan zaman dan kondisi hidup mereka saat itu. Namun secara aqidah dan pokok agama semuanya sama yakni bertauhid kepada Allah.
  • Allah menjadikan umat manusia beragam untuk menguji mereka dan memberi kesempatan agar berlomba-lomba dalam kebaikan.
  • Seluruh manusia akan kembali kepada Allah dan mendapatkan balasan atas apa yang mereka yakini dan perbuat di dunia.
  • Ayat ini merupakan ayat yang memotivasi untuk fastabiqul khairat. Berlomba-lomba dalam kebaikan.

 

(Diambil dari berbagai sumber)

Beri Komentar