Dream - Wijono dan Hermanto Tanoko menjadi dua dari tiga wajah baru di deretan orang terkaya Indonesia yang dirilis Forbes. Mereka nangkring di posisi 39 dalam daftar 50 orang paling tajir di Indonesia.
Dua bersaudara itu merupakan pemilik perusahaan cat Avia Avian. Mereka mencatat kekayaan US$700 juta atau Rp 9,86 triliun per 9 Desember 2020.
Wijono dan Hermanto Tanoko adalah anak Soetikno Tanoko, pendiri perusahaan cat terbesar ke dua di Indonesia Avia Avian. Produsen cat Avian, No Drops ini didirikan oleh Soetikno Tanoko pada 1 November 1978.
Sejak didirikanb, perusahaan itu terus berkembang hingga merambah cat otomotif, produsen kemasan plastik dan pipa. Pada 2020, Kantor Pusat Gedung Avian Brands pun diresmikan di Surabaya, Jawa Timur.
Mulanya, perusahaan ini dari toko cat. Mengutip Instagram @htanoko, sang ayah membuka toko cat pada 1962 di Malang dengan menyewa lahan seluas 1,5 meter kali 13 meter.
" Dengan sangat kreatif Papa belajar mencampur cat duco, sampai menjadi ahli sekali, ditambah semangat, kejujuran, keuletan, kerja smart dan kerja keras toko cat tsb berkembang sangat pesat sampai akhirnya pada 1 November 1978 papa mengembangkan pabrik cat skala home industri dibantu 18 karyawan dengan pertumbuhan omzet selalu double digit secara konsisten setiap tahunnya," tulis Hermanto Tanoko.
" Setelah 42 tahun kami bersyukur dan bangga dapat meraih mimpi Papa, Avian telah menjadi pabrik cat nasional terbesar di Indonesia dengan pertumbuhan dan keuangan yang sangat sehat," tambah dia.
Lewat unggahan YouTube SuccessBefore30, Hermanto membagikan pengalaman hidupnya. Dia lahir pada September 1962 di Kota Malang. Hermanto merupakan anak bungsu dari lima bersaudara.
" Kalau saya ini dilahirkan di September 1962 di Kota Malang. Mama saya anaknya lima, saya yang paling kecil nomor lima, dan semuanya dilahirkan oleh bidan," kata Hermanto.
Kala itu, perekonomian keluarga lagi sulit. Sang ayah kena PHK pada tahun 60. " Jadi harus tinggal di emper-emper, gunung kawi, vihara, sampai akhirnya bisa menyewa rumah yang semestinya bukan rumah tapi bekas kandang ayam dengan ukuran 1,5x9 m, saya begitu lahir sudah tinggal di kandang ayam," kata Hermanto.
Sang ayah meminta Hermanto membantu di pabrik cat Avian pada akhir 1982. Kala itu dia bertanya kepada sang ayah tentang cita-cita dengan mendirikan pabrik cat itu.
" Papa saya nangkep, papa ingin Avian jadi nomor satu di Indonesia. Padahal pabriknya ini masih pabrik yang belum besar, pagar aja tidak ada. Drum-drum itu ditaruh di sawah," kata dia.
Namun Hermanto semangat. Dia bertekat memperkuat dan meningkatkan kualitas cat produk mereka. " Nah itu Avian itu tumbuh terus, double digit setiap tahunnya."
" Jadi Avian ini sekarang sudah 40 tahun. 40 tahun itu ibarat kalau setiap 10 tahun itu naiknya puluhan kali, dasawarsa ke dua puluh naiknya ratusan, dasawarsa ke tiga puluh naiknya ribuan, dasawarsa keempat puluh ini sudah puluhan ribu kali," tutur dia.
Cat yang bermula dari industri rumahan itu kini bisa bersaing dengan produk perusahaan-perusahaan global. Mereka bahkan menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia. " Di dunia, pada ulang tahun yang ke-40 ini, kami bersyukur menjadi nomor 40," tutur dia.
Selain membangun bisnis cat, Hermanto mendirikan Tancorp pada 1983, perusahaan holding yang berkembang pesat. Tancorp bertransformasi menjadi perusahaan holding nasional terbesar di Indonesia yang memiliki delapan perusahaan subholding yang bergerak di berbagai bidang antara lain industry, distribusi, property, perhotelan, makanan dan minuman, kesehatan dan kecantikan, bisnis jaringan, kafe dan restoran.
Seiring waktu, Hermanto mengembangkan subholding yang bergerak di berbagai industri mulai dari properti, consumer goods, distribusi, hospitality, ritel, healty and beauty, makanan dan minuman hingga bisnis jaringan. Jadi jaringan tersebut memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dari hulu ke hilir.
Hermanto akhirnya mendirikan perusahaan induk yang mendukung merek-merek yang dikelola oleh delapan subholding pada 28 November 2015 yaitu Tancorp Abadi Nusantara. Salah satu subholding perusahaan Hermanto yaitu Tanobel Food yang membawahi sejumlah produk consumer goods tercatat di bursa saham.
Perusahaan itu bernama PT Sariguna Primatirta Tbk yang merupakan produsen air minum kemasan Cleo. PT Sariguna Primatirta Tbk mencatatkan saham perdana pada 5 Mei 2017. Hermanto menduduki posisi Komisaris Utama PT Sariguna Primatirta Tbk.
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib