Kisah Pilu Pensiunan Negeri Para Dewa

Reporter : Sandy Mahaputra
Selasa, 7 Juli 2015 08:30
Kisah Pilu Pensiunan Negeri Para Dewa
Pihak bank mengatakan uang Rp 1,7 juta tak bisa dicairkan. Dia menangis dan seketika jatuh pingsan.

Dream - Pensiunan Giorgos Chatzifotiadis telah antre di tiga bank di kota Thessaloniki, kota terbesar kedua di Yunani pada Jumat pekan lalu. Dia berharap bisa menarik dana pensiun atas nama istrinya. Tapi semua sia-sia.

Bank keempat yang ditujunya membawa kabar buruk. Giogos tidak bisa mengambil uang pensiunnya yang berjumlah 120 Euro atau setara Rp 1,7 juta lebih. Bak petir di siang bolong, Giorgos langsung menangis dan jatuh pingsan.

Kakek 77 tahun itu mengatakan kepada AFP bahwa ia sangat stres karena 'tidak tahan melihat negara dalam kesulitan ini'.

" Itu sebabnya saya merasa begitu terpukul, lebih dari masalah pribadi saya sendiri," kata Giorgos. Foto Giorgos duduk di luar bank sambil menangis dengan buku tabungan dan kartu identitas terserak di lantai, yang diambil fotografer AFP, menggambarkan penderitaan warga Yunani akibat krisis utang negara.

Pemerintah Athena telah memberlakukan kontrol modal dan menutup semua bank sejak Senin untuk membendung penarikan uang tunai oleh warga.

Namun pada hari Rabu pemerintah mengizinkan beberapa cabang bank untuk buka kembali selama tiga hari. Hal itu dilakukan agar para pensiunan yang tidak memiliki kartu bank bisa menarik dana pensiun mereka namun dibatasi hanya 120 Euro atau sekitar Rp 1,7 lebih.

Giorgos mengatakan, dia dan istrinya, seperti umumnya orang Yunani di utara negara itu, telah menghabiskan beberapa tahun di Jerman untuk bekerja keras di tambang batubara dan pengecoran. Giorgos harus segera mengirim uang pensiun istrinya di Berlin.

Ironisnya, Jerman disalahkan oleh banyak orang di Yunani atas sikap kerasnya yang menuntut pemerintah Negeri Para Dewa memberlakukan langkah-langkah penghematan lebih untuk mendapat bantuan internasional.

" Saya melihat warga minta beberapa sen untuk membeli roti. Saya melihat lebih banyak kasus bunuh diri. Saya orang yang sensitif. Saya tidak tahan melihat negara saya dalam situasi ini," katanya.

" Eropa dan Yunani telah membuat kesalahan. Kami harus menemukan solusi," tambahnya.

Tapi Giorgos merasa dia tidak bisa berbuat banyak untuk mengubah situasi, dan ia bahkan tidak yakin apakah dia akan bisa memilih di referendum hari Minggu.

Dalam referendum itu pemerintah Yunani diberi pilihan menerima atau menolak syarat bailout yang akan dikucurkan kreditor internasional kepada pemerintahan PM Yunani Alexis Tsipras.

Para pemimpin Eropa telah memperingatkan bahwa jawaban 'Tidak' berarti Yunani juga tidak akan masuk ke dalam zona Euro.

Sambil menunjukkan lokasi pemungutan suara yang berjarak 80 kilometer, Giorgos mengatakan: " Saya tidak punya uang untuk pergi ke sana, kecuali mungkin jika anak-anak saya membawa saya di mobil mereka."

Beri Komentar