Naik 33,7%, Laba BSM Kuartal-I 2018 Rp120,68 Miliar

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 14 Mei 2018 12:45
Naik 33,7%, Laba BSM Kuartal-I 2018 Rp120,68 Miliar
Peningkatan laba ini ditopang dari pertumbuhan pembiayaan.

Dream – PT Bank Syariah Mandiri (BSM) membukukan laba bersih sebesar Rp120,68 miliar pada kuartal- I 2018. Laba ini naik 33,7 persen dari periode yang sama tahun 2017 yang sebesar Rp90,26 miliar.

“ Kami bersyukur dapat membukukan kinerja yang lebih baik daripada kuartal I 2018,” kata Direktur Utama BSM, Toni EB Subari di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Senin 14 Mei 2018.

Toni mengatakan perolehan laba kuartal I ini disebabkan oleh pembiayaan yang tumbuh 10,47 persen dari Rp55,42 triliun pada kuartal I 2017 menjadi Rp61,22 triliun pada kuartal I 2018. Pertumbuhan pembiayaan ditopang oleh pembiayaan segmen ritel yang terdiri atas pembiayaan konsumer, gadai (pawning), serta usaha kecil dan mikro yang naik 13,58 persen year on year (yoy) menjadi Rp35,55 triliun.

Untuk pembiayaan segmen wholesale juga dilaporkan tumbuh 6,70 persen (yoy) dari Rp24,06 triliun pada kuartal I 2017 menjadi Rp25,67 triliun pada kuartal I 2018.

Lebih lanjut Toni EB Subari menyampaikan penumbuhan pembiayaan berdampak pada pendapatan margin bagi hasil yang naik 7,77 persen semula Rp1,71 triliun menjadi Rp1,85 triliun. Pendapatan bagi hasil tersebut kemudian dibagihasilkan kepada nasabah (biaya bagi hasil) sebesar Rp688,36 miliar.

Di tengah pembiayaan yang terus bertumbuh, BSM juga berhasil menekan angka pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) gross per kuartal-I 2018 menjadi 3,97 persen dari sebelumnya 4,91 persen pada kuartal I 2017.

“ Peningkatan kinerja juga diimbangi perbaikan kualitas yang tercermin dari penurunan NPF Nett dari 3,16 perseb menjadi 2,49 persen,” kata dia.

Perbaikan kualitas masih menjadi salah satu strategi dari lima strategis bisnis yang ditetapkan pada 2017 dan 2018. Strategi yang telah ditetapkan adalah adalah pertumbuhan bisnis yang sehat dan sustain, perbaikan kualitas pembiayaan, peningkatan fee based income (FBI), produktivitas dan efisiensi, serta contribution margin.

Sementara itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) per tiga bulan pertama 2018meningkat 16,26 persen menjadi Rp82,58 triliun. Komposisi dana murah terdiri atas 50,03 persen atau Rp41,31 triliun dana murah (low cost fund) berupa tabungan sebesar Rp31,88 triliun (naik 14,58 persen), giro sebesar Rp9,43 triliun (naik 23,97 persen)

Dengan perolehan DPK tersebut, aset BSM hingga akhir Maret 2018 mencapai Rp92,98 triliun atau meningkat 16,20 persen. 

Kapasitas bisnis BSM juga terus mengalami peningkatan, terlihat dari beberapa pencapaian milestone di kuartal I 2018 antara lain penambahan rekening DPK mencapai 431 ribu rekening menjadi 7,42 juta rekening.

Dari sisi permodalan BSM cukup kuat dengan indikator rasio kecukupan modal (CAR) 15,59 persen dan ekuitas Rp7,43 triliun. Pada akhir 2017 Bank Mandiri menyuntikkan modal sebesar Rp500 miliar sehingga posisi modal disetor perusahaan pada tahun 2018 ini hampir Rp3 triliun.

“ Ke depannya kami akan terus fokus pada segmen ritel dengan menawarkan solusi bagi kebutuhan nasabah baik untuk menabung, bertransaksi, berinvestasi, mengembangkan usaha maupun untuk mewujudkan impian,” kata dia.(Sah)

Beri Komentar