Lagi, Indeks Syariah Kompak Bergerak Melemah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 3 Mei 2017 16:49
Lagi, Indeks Syariah Kompak Bergerak Melemah
Tiga indeks sektoral ini mendorong pelemahan kedua indeks syariah.

Dream – Indeks syariah melemah pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu 3 Mei 2017. Sektor pertambangan, industri aneka, dan infrastruktur turut membuat perdagangan menjadi terkoreksi.

Laju indeks syariah semakin terjal setelah investor asing semakin mengurangi porsi beli saham mereka di pasar modal Indonesia. 

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, 3 Mei 2017, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), melemah 1,739 poin (0,95%) ke level 182,066. ISSI sebetulnya dibuka menguat di level 183,939 dan sempat menyentuh level tertinggi di 184,107.

Koreksi juga dialami indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII), yang melemah 8,537 poin (1,16%) ke level 727,656. Indeks JII menguat di level 737,565. Namun besarnya aksi jual jelang penutupan, membuat JII terseret masuk zona merah. 

Transaksi perdagangan saham syariah pertengahan pekan ini juga berkurang signifikan. Dengan 58,19 juta saham, nilai jual beli saham syariah ini mencapai Rp 3,75 triliun.

Investor asing mengurangi porsi belanjanya pada saham-saham syariah. Meski masih mencatat nett buy, aksi beli bersih saham asing hari ini hanya mencapai Rp 91,85 miliar.

Aksi beli hanya mampu mendorong 54 emiten ISSI, 7 diantaranya bluechips, bergerak ke zona positif.  Sementara 157 emiten syariah ramai-ramai berguguran. 

Sebagian besar indeks sektoral memang mengalami koreksi. Koreksi terbesar ada di indeks pertambangan sebesar 1,21 persen, industri aneka 1,42 persen, dan infrastruktur 1,37 persen.

Hanya ada dua indeks sektoral yang menguat adalah sektor barang konsumsi sebesar 0,63 persen dan manufaktur 0,01 persen. Akan tetapi, penguatan dua indeks sektoral ini tidak cukup kuat menahan laju pelemahan perdagangan.

Emiten-emiten bluechip syariah top gainer adalah LPPF yang harganya naik Rp75, ICBP Rp50, INDF Rp50, INTP Rp50, dan Rp30.

Sebaliknya, emiten-emiten keping biru syariah top loser kali ini adalah SILO yang harganya terkoreksi Rp425, AKRA Rp200, UNVR Rp200, AALI Rp175, dan ASII Rp125.

Dari pasar uang, rupiah menguat terhadap dolar AS. Nilai tukarnya naik 19 poin (0,14%) ke level Rp13.286 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar