LazisMu Zakat Outlook 2017 (Dream.co.id/M Ilman Nafi'an)
Dream - Dana zakat di Indonesia menyimpan potensi yang begitu besar dan terus meningkat. Kondisi ini menandakan kesadaran umat Islam untuk menunaikan kewajiban Rukun Islam ke empat telah tumbuh
Berdasarkan data lembaga survei Public Interest Research and Advocacy Center (PIRAC), pada 2007, potensi zakat yang terkumpul ditaksir mencapai Rp9,90 triliun. Jumlah ini mengalami peningkatan dua kali lipat dibandingkan dengan 2004 sebesar Rp4,45 triliun.
Direktur Utama Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (LazisMu), Andar Nubowo, mengatakan, pada tahun 2015 potensial zakat mencapai Rp286 triliun.
" Melihat potensi yang ada, LazisMu mengadakan Outlook Zakat 2017 bertujuan untuk memperkokoh konsolidasi Nasional LazisMu dan stakeholder," kata Andar di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Kamis, 12 Januari 2017.
Andar menuturkan, zakat diyakini mampu memberikan sumbangsih dalam mendorong keadilan sosial, pembangunan manusia, serta mampu mengentaskan kemiskinan.
Menurut Andar, LazisMu mencatatkan pengumpulan zakat pada 2010 mencapai Rp5.403.530.898. Dalam kurun waktu hingga 2016, jumlah dana zakat yang berhasil dikumpulkan LazisMu mengalami peningkatan menjadi Rp85.716.536.953.
" Untuk itu dicatat bahwa kenaikan rata-rata setiap tahun sejak 2010 hingga 2016 adalah 24,33 persen. Maka dalam menatap potensi zakat tahun 2017, LazisMu memproyeksikan target penghimpunan zakat sebesar Rp800 miliar dengan target pertumbuhan pengumpulan zakat sebesar 56 persen," ujar dia.
Andar menjelaskan dalam merumuskan program, LazisMu menganut definisi delapan asnaf sebagaimana termaktub dalam QS At Taubah ayat 60. Menurut dia, LazisMu memproritaskan golongan fakir, miskin, pengurus zakat, muallaf, memerdekakan budak, orang berutang, orang yang berjuang di jalan Allah, orang yang sedang dalam perjalan.
Selain delapan asnaf tersebut, LazisMu juga memiliki 13 rekomendasi program zakat hasil dari Muktamar Muhammadiyah. Program tersebut yakni membangun masyarakat ilmu, toleransi dan kerukunan umat beragama, peningkatan daya saing umat Islam, dan penyatuan kalender Islam.
Selain itu, juga pelayanan dan pemberdayaan kelompok difabel, pengendalian psikotropika dan zat adiktif, tanggap dan tangguh hadapi bencana, optimalisasi bonus demografi, gerakan jamaah lawan korupsi, jihad konstitusi, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, pemanfaatan teknologi informasi, serta human trafficking dan perlindungan buruh migran.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya