Data Ekonomi RI Positif, Indeks Syariah Makin Perkasa

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 19 Februari 2018 16:50
Data Ekonomi RI Positif, Indeks Syariah Makin Perkasa
Mayoritas indeks bluechip syariah menguat.

Dream - Memanfaatkan data ekonomi yang relatif masih terkendali, bursa saham Indonesia menutup perdagangan awal pekan di zona hijau. Dua indeks acuan saham syariah melanjutkan laju penguatannya yang berlangsung sejak hari kedua pekan lalu. 

Bank Indonesia (BI) diketahui mempertahankan suku bunga acuan dan melaporkan neraca pembayaran Indonesia yang masih tercatat surplus. Defisit transaksi berjalan tercatat menurun menjadi 1,7 persen dari PDB. 

Papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 19 Februari 2018, mencatat Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup menguat 2,569 poin (1,31%) ke level 198,503. Sejak dibuka menguat, ISSI menghijau di level 196,555 dan menyentuh posisi puncaknya di sesi penutupan perdagangan.

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII), juga ikut meroket 11,602 poin (1,49%) ke level 791,234.

Libur panjang Hari Imlek akhir pekan lalu membuat investor menambah porsi portofolio sahamnya. Meski volume turun menjadi 57,89 juta saham, nilai transaksi perdagangan bertambah menjadi Rp4,16 triliun. 

Pemodal asing yang melihat data ekonomi terbaru Indonesia juga mulai kembali melantai di bursa saham Indonesia. Asing mencatat nett buy Rp419 miliar dengan saham syariah mendapatkan porsi Rp295 miliar.

Seluruh indeks sektoral terangkat. Aksi beli saham marak terjadi pada saham-saham di sektor industri dasar yang melaju 2,99 persen, properti 2,50 persen, keuangan 1,81 persen, manufaktur 1,45 persen, dan industri aneka 1,42 persen.

Sebagian besar indeks bluechip syariah menguat. Dari 30 penghuni JII, sebanyak 25 emiten ditutup menguat sementara 3 lainnya bergerak melemah.

Saham-saham bluechips syariah penghuni top gainer sore ini adalah SMGR yang harganya naik Rp650, LPPF Rp550, UNTR Rp450, UNVR Rp250, dan WSKT Rp210.

Sebaliknya, tiga top losser bluechips syariah dihuni INCO yang terkoreksi Rp20, SCMA Rp10, dan LPKR Rp5.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 9 poin (0,07%) ke level Rp13.506 per dolar AS ketika perdagangan berakhir.

(Sah)

 

 

Beri Komentar