Investasi Apartemen Saat Ini Lesu. (Foto: Shutterstock)
Dream – Pada 2018, investasi apartemen sedang turun, termasuk di Jakarta. Tapi, ini bukanlah pertanda buruk bagi bisnis properti. Investasi di sektor ini diprediksi akan terus berkembang.
“ Siklus yang terjadi saat ini hanya terjadi sementara,” kata Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, di Jakarta, ditulis Kamis 10 Januari 2019.
“ Kalau dibandingkan, jumlah penduduk yang ada di apartemen hanya 2 persen dari jumlah populasi,” tambah dia.
Ferry mengatakan, ada investasi di bidang properti apartemen masih berpeluang tumbuh pada 2-3 tahun ke depan.
Saat ini, tipe apartemen juga tidak menjadi patokan minat pembelian bagi masyarakat. Lokasi dari apartemenlah yang menjadi penentunya.
“ Sebenarnya, bukan tipe (yang jadi patokan), tapi demand. Akan percuma kalau tidak ada demand,” kata Senior Associate Director Capital Markets and Investment Services Colliers International Indonesia, Aldi Garibaldi, di tempat yang sama.
Kalau apartemen didirikan di daerah yang permintaannya tinggi, hunian ini akan menjadi investasi yang menjanjikan. “ Sangat penting untuk melakukan survei jika ingin melakukan investasi,” kata Aldi.
Laporan: Ava Haprin
Dream – Di sektor properti, ada jenis hunian yang bisa dimanfaatkan sebagai investasi. Hunian itu tak lain adalah apartemen mahasiswa.
Namanya juga apartemen mahasiswa, tentunya hunian ini berada di lingkungan yang berkaitan erat dengan peserta didik perguruan tinggi. Apartemen ini bisa menjadi alternatif mahasiswa untuk dijadikan hunian karena lokasinya berdekatan dengan kampus dan fasilitasnya memadai.
Apakah hunian ini bisa dijadikan sebagai sarana investasi? Bisa. Dikutip dari Rumah.com, Minggu 23 Desember 2018, ada dua metode yang bisa digunakan untuk investasi apartemen. Yang pertama, sistem sewa. Ke dua, jual beli.
Kalau kamu memilih metode jual beli, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan untuk meraup keuntungan yang optimal. Kamu harus cermat menghitung besar biaya yang sudah dikeluarkan sejak proses pembelian unit apartemen.
Biaya tersebut meliputi pajak jual beli apartemen, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Biaya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), pajak atas barang mewah, akte jual beli, biaya balik nama sertifikat, dan biaya perawatan. Setelah mengakumulasi biaya-biaya tambahan, barulah kamu bisa menetapkan harga jual. Jangan sampai merugi, ya.
Untuk pilihan sewa apartemen, biasanya investor mengharapkan keuntungan dari uang sewa yang masuk tiap tahun. Keuntungan secara optimal dari periode ini bisa diperoleh dengan penentuan tarif sewa apartemen yang tentunya berbeda dengan menyewakan rumah.
Kamu bisa memulai investasi dengan menggali informasi di sekitar lokasi apartemen. Contohnya, karakteristik penyewa di area tersebut, kemampuan finansial calon penyewa, dan tarif sewa standar di lokasi apartemen kamu berada.
Jangan lupa juga untuk menghitung biaya-biaya yang akan dan sudah dikeluarkan untuk menyewakan apartemen.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur