Megaproyek Saudi Tertunda Akibat Cuaca Panas

Reporter : Syahid Latif
Minggu, 13 Juli 2014 08:07
Megaproyek Saudi Tertunda Akibat Cuaca Panas
Kementerian di Arab Saudi telah mengantungi 187 kasus di mana para pekerja dipaksa bekerja di bawah terik matahari.

Dream - Industri konstruksi di seluruh Kerajaan Arab Saudi terpukul berat akibat cuaca panas yang meningkat dan bulan Ramadan. Produktivitas pekerja konstruksi diperkirakan turun 40 persen dan banyak proyek yang tertunda.

Menurut aturan pemerintah Saudi, para pekerja tidak diperbolehkan bekerja di bawah terik matahari, yakni 12:00-15:00 waktu setempat. Bulan Ramadan juga mempengaruhi produktivitas para pekerja.

Di berbagai wilayah Saudi, para pekerja juga tidak bisa bekerja maksimal pada malam hari karena truk-truk besar dilarang melintas di jalan-jalan utama selama Ramadan.

Proyek-proyek besar banyak yang terimbas seperti King Abdullah Financial District di Riyadh, proyek Haramain High Speed Rail di Jeddah dan Mekah, beberapa proyek pembangunan di Mekah, proyek Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, dan proyek-proyek infrastruktur di Jeddah dan di tempat lain.

" Pekerjaan konstruksi telah berkurang hampir 40 persen karena udara panas dan Ramadan," kata Nabil M. Abbas, seorang insinyur Saudi dan perwakilan dari Federasi Consulting Engineers seperti dikutip Dream.co.id dari laman Arabnews, Minggu, 13 Juli 2014.

Mohammed Minhaj, senior engineer di sebuah perusahaan konsultan teknik sipil terkemuka, mengatakan kombinasi udara panas dan Ramadan telah mempengaruhi pekerjaannya. " Meningkatnya suhu dalam beberapa hari terakhir telah mempengaruhi proyek-proyek kami di kota."

Sementara Mohammed Mazhar, seorang pejabat senior pelaksana mega proyek di Mekah mengatakan melonjaknya suhu udara mempengaruhi industri konstruksi karena buruh tidak dapat bekerja pada kecepatan yang sama akibat berjuang keras melawan panas.

Penjualan campuran beton, bahan utama untuk pekerjaan konstruksi, telah menurun drastis selama beberapa minggu terakhir karena produktivitas rendah, kata seorang eksekutif senior di sebuah perusahaan penjualan campuran beton di Jeddah.

Dia mengatakan bahwa beberapa perusahaan konstruksi belum mampu membayar pekerja mereka karena perlambatan selama periode ini.

Kontraktor yang melaksanakan pemeliharaan dan pekerjaan konstruksi kecil mencari pekerja tetapi tidak dapat menemukan apa pun di siang hari. Sementara itu, pejabat Kementerian Tenaga Kerja mengatakan bahwa tim inspeksi khusus akan memeriksa apakah perusahaan mematuhi aturan larangan bekerja tengah hari.

Kementerian telah mengantungi 187 kasus di mana para pekerja dipaksa bekerja di bawah terik matahari. Tahun lalu tercatat 280 pelanggaran. Larangan itu akan tetap berlaku sampai 15 September. (Ism)

Beri Komentar