Dream - Seorang wanita di China memilih berhenti bekerja setelah pusing dengan pekerjaannya yang memiliki 600 grup chat.
Dia adalah Tang Ying yang merupakan seorang desainer di sebuah perusahaan real estate di Beijing.
Meski tak sepenuhnya karean alasan banyaknya grup chat, Tang merasa kesulitan menemukan motivasi dalam pekerjaannya,
Padahal gaji per bulanannya mencapai 20.000 yuan (Rp44 juta) hingga 30.000 yuan (Rp66 juta).
Tang bertanggung jawab untuk mengawasi desain interior beberapa properti komersial, dan mengelola beberapa pusat perbelanjaan. Tekanan pekerjaan itu berdampak kepada kesehatan dan kesejahteraannya.
Ketika sebuah toko baru dibuka, sebuah grup WeChat dibuat.
Biasanya terdiri dari anggota staf mal, manajemen properti dan petugas proteksi kebakaran, teknisi AC, pemilik toko, dan pekerja dekorasi.
Tantangan memutuskan resign a tak semudah dipikirkan. Tang Ying harus menghabiskan waktu hingga tiga setengah jam untuk keluar dari 600 grup di platform WeChat.
Saat masih bekerja, dia terus-menerus dibombardir dengan pemberitahuan dari grup WeChat yang berhubungan dengan pekerjaan.
Tang mengatakan bahwa dia merasa seperti robot, tidak dapat memiliki pikiran dan mengerti perasaannya sendiri.
katanya dikutip dari China Daily, Kamis, 25 Oktober 2024.
Merasa lelah dan jenuh, Tang memutuskan untuk berhenti bekerja dan kembali ke kampung halamannya di Sichuan.
Dia mengatakan kakek dan neneknya menyambutnya dengan tangan terbuka.
Tang menikmati kenikmatan sederhana dari makanan rumahan yang dibuat dari bahan-bahan segar di desa yang berjarak 30 kilometer dari Kota Nanchong itu.
Tang juga memutuskan untuk memulai bisnis dengan menjual sosis buatan sendiri dan daging yang diawetkan secara online.