Nggak Salah Tapi Diomeli Bos?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 25 Juli 2018 09:42
Nggak Salah Tapi Diomeli Bos?
Dijadikan kambing hitam atas perbuatan yang tidak dilakukan itu benar-benar menyebalkan.

Dream – Bos kamu tiba-tiba menempatkan semua kesalahan kepadamu, padahal ada kesalahan yang sama sekali tidak kamu perbuat. Yang bisa dilakukan adalah mengangguk dan berpura-pura menyerap semua perkataannya.

Plus, satu tanggapan yang menggema di otak: ini bukan salahku!

Disalahkan atas sesuatu yang tidak diperbuat itu benar-benar menyebalkan, tapi dilematis. Di sisi kamu tak mau menjadi kambing hitam, di sisi lain tak mau menjadi pengadu.

Diomelin bos bikin stres ya?

Biasanya orang hanya bisa mengatakan Maafkan saya atau Saya tidak akan mengulangi kesalahan lagi untuk kesalahan yang benar-benar tidak kamu perbuat.

Padahal ada lho, caranya kamu bisa mengatakan tidak bersalah atas semua tuduhan yang diberikan oleh bos. Ada tiga kalimat elegan yang bisa kamu ucapkan ketika sedang disalahkan.

Yang pertama, Saya tidak tahu. Kamu bisa menggunakan kalimat ini ketika melakukan sesuatu dengan informasi yang sedikit sehingga kesalahan itu terjadi. Kalimat ini bekerja karena kamu mengerjakan tugas, tapi instruksinya kurang jelas.

Misalnya, kamu mengerjakan suatu tugas di Google Document, tapi bos meminta di Word dan tidak memberi tahu kamu. Kamu bisa menjadikan kalimat itu lebih baik dengan kalimat, Terima kasih telah memberikan pencerahan. Saya akan mengingatnya untuk lain kali.

Yang kedua, kalimat Saya melakukan ini karena.... Ini kebalikan dari cara sebelumnya. Kalimat ini digunakan ketika kamu mengerjakan sesuatu yang salah, padahal sudah diberikan instruksi pengerjaan.

Jelaskanlah kepada atasan alasan keluar dari instruksi. Misalnya, kamu terpaksa melakukannya karena permintaan klien atau tenggat waktu yang diberikan benar-benar mepet.

 

Apalagi kalau dimarahi bos gara-gara kinerja tim.

 

Ketiga, Saya berpikir ada kebingungan di sini. Bisakah berbicara dalam rapat tim? Gunakan kalimat ini ketika atasan marah-marah dan membuat tim kerja kacau-balau.

Jika atasan menyalahkan kamu terhadap suatu kesalahan yang dilakukan tim, kamu bisa berharap bahwa ada anggota tim yang benar-benar bertanggung jawab atas kesalahan tim dan koreksi diteruskan kepada orang-orang yang melakukannya.

(ism, Sumber: The Muse)

 

Beri Komentar