Pelemahan Indeks Syariah Terus Berlanjut.
Dream - Perdagangan hari kedua di tahun 2018 belum membawa kabar baik bagi pergerakan indeks acuan saham syariah Bursa Efek Indonesia. Sempat harapan saat sesi pembukaan, aksi ambil untung investor menyeret Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) ke zona merah.
Meski ada peningkatan dari sisi nilai transaksi perdagangan, lantai bursa saham syariah tertekan oleh aksi pemodal asing asing.
Pada penutupan perdagangan harian BEI, Rabu 3 Januari 2018, indeks ISSI terkoreksi cukup tajam sebesar 3,057 poin (1,61%) ke level 186,670. ISSI membuka perdagangan dengan mengaut ke level 189,795 dan sempat menyentuh level tertinggi. Sementara posisi terendahnya tercatat di level 185,789.
Kondisi ini juga terjadi pada saham-saham keping biru syariah. Dengan 22 emiten unggulan yang ditutup melemah, indeks JII rontok sampai 16,911 poin (2,23%) ke level 740,199.
Transaksi perdagangan saham syariah meningkat secara nilai namun berkurang untuk sisi volume. Dengan 39,61 juta saham syariah yang berpindah tangan, nilai transaksi perdagangan syariah mencapai Rp3,6 triliun, bertambah Rp600 miliar.
Pemodal asing yang sejak awal tahun mengurangi porsi sahamnya, kali ini mencatat nilai jual bersih. Nett sell asing pada saham syariah mencapai Rp73 miliar pada jajaran saham ISSI. Nett sell asing pada saham bluechips justru mencapai Rp136 miliar.
Semua indeks sektor tiarap pada perdagangan tengah pekan ini. Aksi jual saham marak terjadi pada indeks barang konsumsi yang rontok sampai 2,51 persen, infrastruktur 1,9 persen, industri dasar 1,59 persen, dan industri aneka 1,31 persen.
Emiten-emiten unggulan syariah yang menjadi top gainer kali ini dihuni LPPF yang harga sahamnya naik Rp275, INDF Rp100, EXCL Rp40, INCO Rp20, dan SCMA Rp20.
Penguatan ini tak cukup kuat menahan koreksi besar-besar pada saham-saham top losser JII. Emiten UNVR dan UNTR memimpin daftar emiten korban jual investor dengan anjlok masing-masing Rp1.875 dan Rp1.075. Penurunan harga saham diikuti oleh TLKM yang harga sahamnya terkoreksi Rp180, ASII Rp150, dan TPIA Rp150.
Dari pasar uang, sentimen positif membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terangkat. Ketika perdagangan ditutup, kurs rupiah terhadap dolar AS naik 43 poin (0,32%) ke level Rp13.471 per dolar AS.
(Sah)
Advertisement
Potret Konser BLACKPINK DEADLINE Jakarta yang Guncang GBK 2 Hari

Antisipasi Konten Berbahaya Bagi Anak, Komdigi Buat Situs Edukasi untuk Keluarga

Komunitas Perempuan Berkisah, Wadah Berbagi Kekuatan Sesama Kaum Hawa

Gen Z Jadi Doktor Termuda di UGM! Rizky Aflaha Lulus S3 di Usia 25
Detik-detik Bobby Kertanegara Diserang Kucing Gendut, Suasana Jadi Tegang


Riset: Korupsi dan Penggangguran, Isu yang Paling Bikin Khawatir Orang Indonesia
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

10 Event di Jakarta Sepanjang November 2025 yang Seru Abis untuk Didatangi

Nikah Sambil Cari Cuan, Spot di Jas Dijual untuk Promo Brand

Influencer Perlihatkan Menu Tahu Crispy 2 Buah Rp500 Ribuan, Komentar Netizen Bikin Ngakak

Potret Konser BLACKPINK DEADLINE Jakarta yang Guncang GBK 2 Hari

Antisipasi Konten Berbahaya Bagi Anak, Komdigi Buat Situs Edukasi untuk Keluarga

Komunitas Perempuan Berkisah, Wadah Berbagi Kekuatan Sesama Kaum Hawa