Uang Negara Bertambah Berkat Rupiah Rontok, Benarkah?

Reporter : Ramdania
Kamis, 12 Maret 2015 09:00
Uang Negara Bertambah Berkat Rupiah Rontok, Benarkah?
Alasan pemerintah yang terkesan membiarkan rupiah melemah tampaknya belum bisa diterima saat ini. Niat mendapatkan penerimaan ekspor yang lebih besar, tetapi justru semakin menciptakan defisit.

Dream - Pemerintah mengaku pelemahan rupiah yang terjadi saat ini jutru memberikan keuntungan bagi negara. Pasalnya, dengan kondisi tersebut maka akan meningkatkan nilai ekspor, serta menurunkan defisit nereca perdagangan dan neraca berjalan.

Kepala Riset NongHyup Korindo Securities Reza Priyambada menilai alasan tersebut tidak sepenuhnya tepat. Alasannya, Indonesia memiliki ekspor terbesar untuk barang Migas. Sayangnya, harga komoditas andalan ini sedang turun tajam. 

Sementara, jika digenjot melalui produk non migas, Indonesia belum memiliki industri produk non migas yang kuat.

" Jika dibilang pelemahan rupiah ini untuk ekspor, kita kan paling banyak ekspor migas, tapi harga migas lagi turun. Lalu apa ekspor non migas nilainya bisa lebih besar daripada migas, bisa kalau industri negara kita ini seperti negara Jepang," jelasnya kepada Dream.

Lebih lanjut, Reza menambahkan pemerintah juga belum dapat meningkatkan nilai ekspor jika mitra dagang RI pun tengah mengalami pelambatan ekonomi.

" Kita lihat barang yang kita ekspor, ke negara mana kita ekspor. Mitra dagang kita kan juga lagi melemah daya belinya, masa kita paksa mereka untuk beli. Apalagi negara pengimpor barang kita terbesar itu China, dan dengan China malahan kita selalu lebih besar impor dibanding ekspor," tambahnya.

Jadi, lanjut Reza, jika pemerintah terus membiarkan pelemahan rupiah ini hingga terjadi penurunan defisit perdagangan dan neraca berjalan, maka rupiah akan terus melemah.

" Sepanjang belum turun (defisit neraca perdagangan dan neraca berjalan) maka (rupiah) berpotensi mengalami pelemahan," tandasnya.

Beri Komentar