Pengertian Mad Farqi, Cara Membaca, dan Contohnya di Al-Quran yang Mudah Dipahami

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Senin, 11 Juli 2022 13:34
Pengertian Mad Farqi, Cara Membaca, dan Contohnya di Al-Quran yang Mudah Dipahami
Hukum bacaan mad farqi diwajibkan untuk melafalkannya sepanjang enam harakat.

Dream – Dalam ilmu tajwid, ada berbagai macam mad yang salah satunya adalah mad farqi. Di mana dalam hukum bacaan mad farqi ini terjadi jika mad badal bertemu dengan huruf yang bertasydid. Hal ini sama pentingnya untuk diketahui dan dipahami oleh setiap umat Islam ketika membaca Al-Quran.

BACA JUGA: Mad badal artinya serta hukum bacaanya

Dengan begitu, bacaan Al-Quran tersebut bisa dilafalkan dengan baik dan benar. Untuk hukum bacaan mad menjadi sangat penting agar terus dipelajari, terutama dalam tilawah Al-Quran. Karena hukum bacaan ini tergolong sering ada dalam surat-surat Al-Quran.

Untuk memahami lebih dalam tentang hukum bacaan mad farqi dan contoh-contohnya dalam Al-Quran, berikut sebagaimana telah dirangkum oleh Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 3 halaman

Mad Farqi Turunan dari Mad Asli dan Mad Badal

Mad Farqi Turunan dari Mad Asli dan Mad Badal

Perlu sahabat Dream ketahui bahwa mad farqi adalah turunan dari mad asli dan mad badal. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui terlebih dahulu apa itu mad asli dan mad badal untuk kemudian mengetahui lebih lanjut tentang mad farqi.

Mad asli adalah kata-kata di dalam Al-Quran yang memiliki harakat fathah dan diikuti dengan alif atau harakat kasrah yang diikuti dengan huruf “ ya sukun” dan harakat dhommah yang diikuti dengan “ waw sukun”. Cara membaca dari mad asli ini adalah dengan memanjangkan dua harakat.

Setelah itu ada mad badal yang dibaca dengan panjang dua harakat atau dua ketukan. Barulah setelah mengetahui tentang mad asli dan mad badal, sahabat Dream bisa melanjutkannya untuk memperlajari tentang mad farqi. Di mana mad farqi terjadi saat mad badal bertemu dengan huruf yang bertasydid di dalam satu kata. Biasanya mad farqi pada awalnya menggunakan “ hamzah” yang dibaca sepanjang enam harakat atau enam ketukan.

2 dari 3 halaman

Pengertian Mad Farqi

Bagi sahabat Dream yang belum mengetahui tentang mad farqi atau ingin mengingat kembali materi tersebut, alangkah lebih baik untuk mengetahui pengertian dari mad farqi terlebih dahulu.

Mad sendiri artinya adalah memanjangkan. Yakni memanjangkan suara saat mengucapkan huruf-huruf mad. Maksudnya adalah saat sahabat Dream sedang membaca Al-Quran, maka bunyi hurufnya dipanjangkan karena dalam ayat tersebut ada huruf-huruf yang menggunakan huruf mad.

Sedangkan kata farqi artinya adalah pembeda. Karena huruf hamzah yang ada di awal mad farqi memiliki fungsi sebagai hamzah bertanya. Di mana arti kata dari “ hamzah” adalah sebuah ungkapan pertanyaan “ apakah”. Jadi, mad farqi juga memiliki nama lain, yakni mad istifham atau mad pertanyaan.

Untuk hukum bacaan mad farqi sendiri, maka diwajibkan untuk melafalkannya sepanjang enam harakat atau tiga alif. Jika sahabat Dream tidak membaca sesuai dengan ketentuan tersebut, maka arti dari ayat yang ada mad farqi-nya tidak akan sesuai.

3 dari 3 halaman

Contoh Mad Farqi dalam Al-Quran

Contoh Mad Farqi dalam Al-Quran

Setelah mengetahui pengertian dan cara membaca hukum mad farqi, sahabat Dream juga perlu mengetahui contoh-contohnya secara langsung yang diambil dari ayat Al-Quran. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah untuk memahaminya dan mempraktikkan langsung saat membaca Al-Quran. Berikut adalah beberapa ayat Al-Quran yang menggunakan mad farqi:

Surat An-Naml Ayat 59

قُلِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَسَلٰمٌ عَلٰى عِبَادِهِ الَّذِيْنَ اصْطَفٰىۗ ءٰۤاللّٰهُ خَيْرٌ اَمَّا يُشْرِكُوْنَ ۔

Qulil-ḥamdu lillāhi wa salāmun 'alā 'ibādihillażīnaṣṭafā, āllāhu khairun ammā yusyrikụn.

Artinya: “ Katakanlah (Muhammad), “ Segala puji bagi Allah dan salam sejahtera atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)?” (QS. An-Naml: 59).

Surat Al-An’am Ayat 143

ثَمٰنِيَةَ اَزْوَاجٍۚ مِنَ الضَّأْنِ اثْنَيْنِ وَمِنَ الْمَعْزِ اثْنَيْنِۗ قُلْ ءٰۤالذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ اَمِ الْاُنْثَيَيْنِ اَمَّا اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ اَرْحَامُ الْاُنْثَيَيْنِۗ نَبِّئُوْنِيْ بِعِلْمٍ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

Tsamāniyata azwāj, minaḍ-ḍa`niṡnaini wa minal-ma'ziṡnaīn, qul āż-żakaraini ḥarrama amil-unṡayaini ammasytamalat 'alaihi ar-ḥāmul-unṡayaīn, nabbi`ụnī bi'ilmin ing kuntum ṣādiqīn.

Artinya: “ ada delapan hewan ternak yang berpasangan (empat pasang); sepasang domba dan sepasang kambing. Katakanlah, “ Apakah yang diharamkan Allah dua yang jantan atau dua yang betina atau yang ada dalam kandungan kedua betinanya? Terangkanlah kepadaku berdasar pengetahuan jika kamu orang yang benar.” (QS. Al-An’am: 143).

Surat Al-An’am Ayat 144

وَمِنَ الْاِبِلِ اثْنَيْنِ وَمِنَ الْبَقَرِ اثْنَيْنِۗ قُلْ ءٰۤالذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ اَمِ الْاُنْثَيَيْنِ اَمَّا اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ اَرْحَامُ الْاُنْثَيَيْنِۗ اَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاۤءَ اِذْ وَصّٰىكُمُ اللّٰهُ بِهٰذَاۚ فَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا لِّيُضِلَّ النَّاسَ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ ࣖ

a minal-ibiliṡnaini wa minal-baqariṡnaīn, qul āż-żakaraini ḥarrama amil-unṡayaini ammasytamalat 'alaihi ar-ḥāmul-unṡayaīn, am kuntum syuhadā`a iż waṣṣākumullāhu bihāżā, fa man aẓlamu mim maniftarā 'alallāhi każibal liyuḍillan-nāsa bigairi 'ilm, innallāha lā yahdil-qaumaẓ-ẓālimīn.

Artinya: “ Dan dari unta sepasang dan dari sapi sepasang. Katakanlah, “ Apakah yang diharamkan dua yang jantan atau dua yang betina, atau yang ada dalam kandungan kedua betinanya? Apakah kamu menjadi saksi ketika Allah menetapkan ini bagimu? Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah untuk menyesatkan orang-orang tanpa pengetahuan?” Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al-An’am” 144).

Surat Yunus Ayat 59

قُلْ اَرَءَيْتُمْ مَّآ اَنْزَلَ اللّٰهُ لَكُمْ مِّنْ رِّزْقٍ فَجَعَلْتُمْ مِّنْهُ حَرَامًا وَّحَلٰلًا ۗ قُلْ اٰۤللّٰهُ اَذِنَ لَكُمْ اَمْ عَلَى اللّٰهِ تَفْتَرُوْنَ

Qul a ra`aitum mā anzalallāhu lakum mir rizqin fa ja'altum min-hu ḥarāmaw wa halālā, qul āllāhu ażina lakum am 'alallāhi taftarụn.

Artinya: “ Katakanlah (Muhammad), “ Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan sebagiannya halal.” Katakanlah, “ Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (ten-tang ini) ataukah kamu mengada-ada atas nama Allah?” (QS. Yunus: 59).

Beri Komentar