Alex Sapirman Meraup Untung Dari Kotoran Sapi. (foto: Shutterstock)
Dream – Sebagian besar orang akan langsung menutup hidung saat mencium bau kotoran sapi. Namun Alex Sapirman malah mendekati. Dari benda yang diajuhi itu, dia dan beberapa temannya menjadi seorang jutawan.
Alex diketahui bisa meraup penjualan pupuk kompos yang berasal dari kotoran sapi hingga Rp200 juta per bulan.
Jika dikurangi biaya operasional, penghasilan bersih Alex dan ekelompoknya bisa mencapai Rp10 juta. Alex adalah anggota Kelompok Tani Mutiara Indah.
“ Per bulan penghasilan bersih, per orang kurang lebih Rp 10 juta dari kompos," kata Alex di Perawang, Riau, dikutip dari Liputan6.com, Selasa 30 Juli 2019..
Sekadar informasi, pria ini merupakan salah satu penerima program Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Program tersebut dilakukan oleh PT Arara Abadi, yakni salah satu unit forestry APP Sinar Mas di Riau.
DMPA menyalurkan beragam bantuan seperti dana, fasilitas, dan pelatihan kepada para masyarakat desa Riau agar bisa mengembangkan bisnis selain perkebunan sawit.
Berkat usaha dan kerja keras Alex dalam berbisnis pupuk kompos, kondisi ekonominya pun semakin membaik. Kotoran sapi yang dulunya menumpuk dan tak berfaedah diubah menjadi produk bernilai.
" Sebelumnya kotoran sapi itu menjadi masalah, yang namanya limbah ini menjadi masalah, dulu menumpuk-numpuk aja, malah kebingungan karena baunya itu," kata Alex.
Berkat program bantuan itu, Alex tak hanya terbantu pada pemasaran, tetapi juga dalam memahami kualitas pupuk kompos yang ia produksi. Sebab ada bantuan laboratorium yang ikut membantu lewat program DMPA.
" Dulu yang beli engga ada, setelah perusahaan memberi pelatihan, masyarakat lebih tau jadi ini berharga. Disertai hasil laboratorium dari Arara Abadi, jadi ketika orang nanya unsur pupuk, kita bisa jawab," kata dia.
Bank Indonesia (BI) ternyata turut memberi bantuan berupa kandang sapi senilai Rp200 juta dan membiayai pelatihan. Arara juga membantu berupa fasilitas seperti mesin.
Tempat Alex dapat memproduksi pupuk kompos hingga 200 ton. Ada 100 ton pupuk yang disalurlan kepada perusahaan yang membutuhkan,
Untuk porsi 100 ton dipasarkan kepada perusahaan yang membutuhkan.
Harga jual pupuk kompos Kelompok Tani Mutiara Indah adalah Rp1.130 per kilogram bagi perusahaan yang menjadi pelanggan tetap. Sementara, di luar itu dijual Rp1.500-Rp 1.700 karena dipengaruhi biaya pengantaran dan pemasaran.
(Sumber: Liputan6.com/Tommy Kurnia)
Dream – Di Australia, Sturt Hinton dikenal sebagai bos air mineral. Dia sukses berbisnis produksi air mineral merek Frequency H2O. Tetapi, jika menyimak perjalanan hidup Hinton, air mata kita bisa meleleh.
Sebelum berjualan air mineral, Hinton adalah seorang gelandangan. Nasibnya berubah drastis setelah sukses menjual air minum tersebut selama 1 tahun.
Dikutip dari Sunshine Coast Daily, Kamis 1 Maret 2018, Hinton meninggalkan kampung kelahirannya, Noosa, Australia, untuk memulai bisnis produksi air mineral. Kini, dia sukses menjadi bos produsen air minum di Australia dan bersiap merambah pasar Amerika Serikat.
Demi membuat produk ini, Hinton menggunakan semua uang tabungannya. Lalu, pria ini menjual air minum ke Sydney.
Saat berjualan air mineral, Hinton rela menggelandang di Sydney selama setahun. Dia tidur di jalan selama 12 bulan dan menjual minuman dari pintu ke pintu.
“ Saya menghabiskan waktu setahun untuk jualan door-to-door. Semua orang mengatakan tidak,” kata mantan sales produk fashion itu.
Hinton mengaku menangis ketika air minum buatannya mendapat penolakan. Tapi, dia sama sekali tidak putus asa.
" Air mata ini adalah air mata kebahagiaan. Saya tertarik ketika mereka mengatakan tidak karena mereka 'membawa' kita ke kata 'ya'," kata dia.
Pernah suatu ketika Hinton tak punya uang sama sekali. Bahkan, dia tidak mampu membeli makan. " Saya ingat di Perempatan Bondi, saya tak sanggup membeli sushi," kata Hinton.
Jerih payahnya berbuah manis. Sedikit demi sedikit kesuksesan menghampirinya.
© Dream
Produk air mineral yang bernama Frequency H2O telah dua kali terpilih sebagai air mineral terbaik dan menduduki peringkat keenam dalam kompetisi sumber mata air terbaik di kompetisi Berkeley Springs International Water Testing.
Tak hanya itu, produk air minumnya juga di-endorse sederet selebritis dan tokoh terkenal. Salah satunya adalah penyanyi Katy Perry.
“ Saya sangat bersyukur karena sukses mengikuti mimpi dan gairah hidup. Banyak orang menganggap ide jualan air minum adalah ide memalukan. Tapi saya percaya sekali mendapatkan ide itu, ide saya akan dicintai banyak orang,” kata dia.
(Beq)
Dream – Kita semua tahu biaya kuliah mahal (sekali), terutama di universitas swasta. Untuk memperingan biaya kuliah, tak jarang mahasiswa mencari beasiswa.
Selain beasiswa, ada juga cara lain untuk memperingan biaya, misalnya sumbangan.
Dikutip dari Next Shark, Kamis 21 Juni 2019, seorang miliarder dunia dilaporkan telah menyumbangkan donasi dalam nilai sangat besar. Sumbangannya bisa menutup seluruh biaya kuliah para mahasiswa selama empat tahun.
© Dream
Nama miliarder tersebut adalah Li Kashing. Dia tersohor sebagai salah satu miliarder Hong Kong dan pernah menjadi orang terkaya di negeri bekas jajahan Inggris itu.
Menurut unggahan Weibo, Shantou University di Provinsi Guangdong, Tiongkok, mengumumkan Li, melalui Li Kashing Foundation, mengumbangkan dana 100 juta yuan atau sekitar Rp206,73 miliar.
Sumbangan itu diberikan setiap tahun dan mulai disalurkan dari tahun ini sampai 2022.
Sekadar informasi, miliarder berusia 90 tahun ini memiliki kekayaan bersih sebesar US$31,1 miliar (Rp443,9 triliun). Harta ini membuat Li Kashing sebagai orang terkaya ke-29 di dunia.
Pria ini pensiun pada Maret 2019 dan menyerahkan kerajaan bisnisnya kepada putranya. Dia berencana untuk mencurahkan waktu dan energinya untuk filantropi.
“ Empati dan kedermawanan adalah pilihan. Ini membawa kegembiraan dan rasa kepuasan. Ini menyatukan kita untuk mencapai mimpi yang lebih besar,” kata dia.