Kamu Bisa Menyimpan Uang Di Empat Lokasi Ini Untuk Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak. (Foto: Shutterstock)
Dream – Memasuki masa tahun ajaran baru, orang tua harus kembali berhadapan dengan kenyataan uang tahunan sekolah. Kepala makin pusing manakala Sahabat Dream tahun ini harus menyekolahkan lebih dari satu anak.
Sudah banyak anjuran agar orang tua mempersiapkan anggaran sekolah jauh-jauh hari. Tapi karena berbagai alasan, uang yang dipersiapkan terpakai di tengah jalan.
Solusi paling disarankan untuk memenuhi kebutuhan uang sekolah anak adalah dengan berinvestasi. Dengan cara ini, nilai uang yang diinvestasikan setidaknya bisa melawan laju inflasi.
Kalau melihat angka inflasi secara umum, rata-rata inflasi berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada periode 2013—2017 adalah 5,34 persen. Lalu, bagaimana dengan inflasi di dunia pendidikan?
Penelitian dari ZAP Finance menyatakan rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia mencapai 10 persen—20 persen per tahun. Angkanya cukup tinggi, kan?
Nah, untuk itu, marilah mengenal apa saja jenis investasi untuk pendidikan anak yang bisa dimulai dengan modal minim. Apa saja jenis investasi yang bisa digunakan untuk pendidikan anak dengan modal minim?
Ada empat jenis instrumen yang bisa kamu gunakan untuk investasi biaya pendidikan.
Investasi emas bisa dimulai dengan modal yang minim. Harga emas batangan per gram, misalnya, di kisaran Rp650 ribu. Kamu bisa langsung datang ke tempat pembelian emas di mana pun.
Untuk kamu yang bermodal minim, mengapa tak mencoba berinvestasi emas dengan cara mencicil. Kini mulai bertebaran jasa pembelian emas lewat car mencicil.
Di Pegadaian, misalnya, kamu bisa berinvestasi emas dengan modal ribuan rupiah. Tapi, ingat, kamu harus menyesuaikan besar investasi dengan jangka waktu investasi agar bisa meringankan biaya pendidikan di masa depan.
Saat ini, harga reksa dana cukup terjangkau. Kamu bisa mulai investasi reksa dana dengan modal Rp100 ribu. Kamu juga bisa membeli produk ini di e-commerce.
Tapi, ingat, sesuaikanlah besar investasi dengan jangka waktu investasi agar mencukupi atau setidaknya bisa meringankan biaya pendidikan di masa datang.
Tabungan berencana lebih dari sekadar tabungan biasa. Jika tabungan biasa hanya memberikan imbal hasil kurang dari 2 persen. Tabungan berencana ini biasanya memberikan marjin lebih tinggi, di atas 3 persen.
Tak hanya itu, produk keuangan ini juga memiliki jangka waktu menabung 1-20 tahun. Ada juga fasilitas autodebet yang akan membuatmu otomatis menyisihkan dana.
Tapi, tabungan berencana ini bunganya masih jauh di bawah rata-rata inflasi biaya pendidikan. Artinya, kamu harus menabung dalam jumlah yang besar untuk melawan inflasi.
Deposito merupakan produk simpanan di bank yang penyetorannya maupun penarikan hanya bisa dilakukan di waktu tertentu. Kalau dana yang disimpan diambil sebelum waktunya, kamu akan dikenakan pinalti. Semakin lama dan semakin besar menyimpan uang yang di deposito, semakin besar juga imbal hasil yang ditawarkan.
Kamu bisa saja berinvestasi di deposito dengan modal minim. Bisa menyimpan uang dengan setoran awal Rp1 juta—Rp2 juta. Kekurangannya, hasil deposito juga terbilang minim.
(Sumber: Cek Aja)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN