Ilustrasi
Dream - Raja baru Arab Saudi, Salman Abdulaziz, harus membayar mahal keputusan memberi bonus dua kali gaji ke semua pegawai pemerintah. Anggaran negara dilaporkan jebol karena kemurahan hati sang Raja.
Arab Saudi memang tengah menghadapi persoalan serius. Turunnya harga minyak mentah dunia membuat dompet pemerintah makin tipis.
Mengutip laporan New York Times seperti dilansir CNBC, Selasa, 24 Februari 2015, 90 persen porsi pemasukan negara berasal dari penjualan minyak.
Analis dari Jadwa Investment, Rakan Alsheikh memperkirakan turunnya harga minyak dunia bakal memangkas pendapatan Saudi hingga 20 persen.
Dari hitung-hitungannya, dompet pemerintah Saudi diperkirakan berkurang US$ 44,5 miliar pada 2015.
" Anggaran belanja yang baru bakal menambah defisit US$ 67,2 miliar atau 9 persen dari PDB Saudi," kata Rakan.
Meski sebagian besar penduduk Saudi tengah bersuka cita, namun tak seluruhnya merasakan perubahan berarti dengan bonus dua kali tersebut.
Tak adanya kenaikan gaji pegawai pemerintah membuat bonus yang diterima tak cukup menutup kurangnya biaya hidup sebagian masyarakat. Alasannya, bonus diberikan di saat harga-harga kebutuhan pokok ikut naik.
" Sebagian besar uang bonus ini untuk membayar sewa dan uang transportasi," ujar Shakir Mohammed, seorang guru sekolah dasar.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN