Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indeks Syariah dan Kurs Rupiah Sama-Sama Lemas

Indeks Syariah dan Kurs Rupiah Sama-Sama Lemas © MEN

Dream - Indeks syariah kembali merosot di perdagangan awal pekan ini, Senin, 12 Agustus 2019. Aksi beli pelaku pasar hanya berlangsung singkat di 1,5 jam perdagangan pertama.

Koreksi tak hanya terjadi pada bursa saham Indonesia. Di pasar keungan, laju mata uang Garuda sore ini juga mengalami pelamahan ke level Rp14.334 per dollar AS. 

Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) sempat bergerak menguat di awal sesi perdagangan. ISSI dibuka naik ke level 187,300 di sesi prambukanaan perdagangan. 

Masih adanya sisa aksi beli pada akhir pekan lalu membuat ISSI sempat bergerak positif namun dalam tren turun. Koreksi mulai terjadi setelah 1,5 jam perdagangan dibuka. 

ISSI akhirnya menghabiskan sisi perdagangan awal pekan ini di zona negatif. Tak bisa lagi menanjak ke zona positif, ISSI ditutup melemah 0,445 poin (0,24%) ke level 186,223.

Kondisi yang sama dialami indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII), yang turut merosot 3,646 poin (0,54%) ke level 186,223. Sementara indeks JII70 melemah 0,949 poin (0,41%) ke level 228,625.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang akhir pekan kemarin sempat bergerak naik juga tak bisa melawan arus koreksi hari ini. IHSG terkoreksi 31,537 poin (0,50%) ke level 6.250,595.

Investor Tahan Diri

Investor menahan diri untuk melantai di bursa. Para penanam modal menjual sahamnya di sektor pertambangan, keuangan, dan perdagangan. Ketiga indeks ini melorot masing-masing 1,24 persen, keuangan 0,99 persen, dan perdagangan 0,91 persen.

Indeks sektor infrastruktur melemah 0,5 persen dan barang konsumsi 0,04 persen.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah MAPA yang harga sahamnya menanjak Rp300, ISAT Rp250, POLL Rp250, ERAA Rp165, dan UNVR Rp150.

Sebaliknya, harga saham UNTR melemah Rp1.475, ITMG Rp400, GMTD Rp300, INDR Rp200, dan TCPI Rp175.

Pada pukul 16.11, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terkoreksi. Kursnya melorot 153 poin (1,07%) ke level Rp14.334 per dolar AS.

Investor Agresif di Awal Sesi, Indeks Syariah Menguat Seharian

Dream - Indeks syariah kompak ditutup menguat pada perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BE(i), Jumat 9 Agustus 2019. Relatif amannya laju pergerakan bursa regional mendorong investor  sedikit melakukan aksi beli jelang libur akhir pekan ini.

Sentimen positif juga datang dari aksi beli pemodal asing yang masih berjalan di lantai bursa. Penguatan Dow Jones kemarin turut membuat investor lokal agresif berburu saham di sesi pembukaan. 

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan hari ini dengan menguat 0,498 poin (0,27%) ke level 186,668. ISSI menguat seharian setelah dibuka di 186,782 di sesi prapembukaan.

Aksi agresif pelaku pasar membeli saham mendorong ISSI kembali menanjak di sesi pembukaan ke level 186,842. ISSI bahkan sempat bertengger di level tertingginya di 187,490 saat perdagangan berjalan sekitar satu jam.

Di sesi siang, investor mulai sedikit mengurangi aksi beli saham setelah muncul sinyal negatif dari bursa regional. Alhasil, ISSI sedikti melemas meski masih bertahan di zona hijau hingga sesi penutupan. 

Penguatan juga dialami iIndeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII), yang naik 0,680 poin (0,1%) ke level 679,279. Sedangkan Indeks JII70 menambah 0,537 poin (0,23%) ke level 229,574.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terlihat perkasa di awal perdagangan juga mulai kendor di sesi kedua. IHSG menutup perdagangan dengan naik tipis 7,461 poin (0,12%) ke level 6.282,132.

Sektor Pertanian dan Pertambangan Jadi Primadona

Investor menahan diri di lantai bursa. Mereka cenderung membeli saham di sektor pertanian dan pertambangan. Kedua indeks ini terangkat masing-masing sebesar 1,67 persen dan 1,36 persen.

Sebaliknya, indeks industri aneka terkoreksi 1,44 persen, infrastruktur 0,15 persen, dan properti 0,08 persen.

Emiten syariah pencetak top gainer adalah BYAN yang harga sahamnya naik Rp975, BRAM Rp625, AALI Rp300, TPIA Rp175, dan UNVR Rp175.

Sebaliknya, harga saham LUCK terkoreksi Rp415, ITMG Rp275, MAPA Rp225, UNIC Rp150, dan ASII Rp125.

Pada 16.18, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 12 poin. Kursnya meningkat 0,08 persen menjadi Rp14.188 per dolar AS.

IHSG Sempat Ambruk, Indeks Syariah Ikut Tak Berdaya

Dream - IHSG, Indeks Harga Saham Gabungan, sempat rontok di awal perdagangan hari ini, Senin, 6 Agustus 2019. Kecemasan pelaku pasar pada perang dagang yang memicu perang currency memicu aksi jual besar-besaran pelaku pasar.

Runtuhnya IHSG di awal perdagangan itu membuat tiga indeks saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) ikut terkena imbas. Ketiganya kompak mendekam lemah sepanjang perdagangan.

Pada penutupan perdagangan saham hari ini, IHSG ditutup melemah 0,91 persen ke level 6.119,471. IHSG sempat menyentuh level terendahnya di level 6.030,067 saat perdagangan baru berjalan 10 menit.

IHSG membuka sesi perdagangan dengan melemah 119,98 poin (1,95%) ke level 6.053,87. Pelemahan lebih dalam dialami indeks saham bluechips, LQ45, yang terpangkas sampai 2,71 persen.

Datangnya aksi beli pelaku pasar mendorong IHSG bergerak naik meski tak bisa menembus zona positif.

Pelemahan IHSG ini telah berlangsung selama dua hari berturut-turut.

IHSG siang tadi menutup sesi perdagangan di level 6.123,459. Sementara pada perdagangan pukul 14.31 WIB, IHSG bertahan melemah di level 6.133,464.

Koreksi yang dialami IHSG merembet ketiga indeks acuan saham syariah. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) sore ini menutup perdagangan dengan koreksi 0,32 persen ke level 181,835. Seperti IHSG, indeks ISSI juga mendekami seharian di zona merah setelah dibuka melemah di level 180,673.

Pelemahan juga dialami Jakarta Islamic Index (JII) meski sempat menyentuh teritori positif. Indeks berisi 30 emiten unggulan syariah ini turun 0,50 persen ke level 661,591.

Sementara indeks syariah paling bungsu, JII70, bergerak turun 0,38 persen ke level 222,671.

Indeks sektoral di BEI sebetulnya bergerak variatif. Namun tekanan sangat besar menimpa indeks sektor barang aneka yang terpangkas sampai 2,26 persen. Disusul sektor keuangan 1,90 persen, dan perdagangan 1,28 persen.

Analis Satrio Utomo menilai koreksi Dow Jones hingga 700 poin menjalar ke berbagai bursa saham dunia termasuk Indonesia. Tekanan di bursa saham Amerika Serikat itu dipicu eskalasi perang antara Amerika dan China yang semakin meningkat.

"Dari sekedar Perang Dagang, sekarang menjadi Perang Currency. Ini terjadi setelah China sengaja membiarkan mata uangnya melemah," ujar Satrio dikutip dream dari akun blognya.

Tekanan jual asing semakin menambah berat laju indeks saham di bursa saham Indonesia. Hingga sore tadi sekitar 15.46 WIB, Satrio mencatat nett sell asing telah mencapai Rp1,36 triliun. (Sah)

Indeks Syariah Akhirnya Melaju Positif

Dream - Investor mulai memberanikan diri masuk ke lantai bursa meski sentimen positif masih sangat jarang didengar  pelaku pasar. Aksi beli ini mendorong indeks saham syariah yang beberapa hari terakhir melemah akhirnya ditutup di zona positif.

Tanda-tanda aksi beli mulai terlihat sat investor mulai mengoleksi saham-saham sektor properti. Padahal sinyal negatif datang dari bursa regional yang bergerak melemah. Pelaku pasar dunia masih menunggu hasil pertemuan bulanan bank sentral AS, The Federal Reserves. 

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan harian BEI, Selasa, 30 Juli 2019 dengan menguat 2,297 poin (1,24%) ke level 186,841. ISSI terus menanjak setelah dibuka di 185,293 di sesi pra-pmbukaan dan menyentuh level tertinggi di 186,841.

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga ikut semringah dengan aksi beli pelaku pasar. Indeks berisi 30 emiten unggulan syariah ini naik 7,516 poin (1,11%) ke level 686,687.

‌Begitu pula laju Indeks JII70 yang menanjak 2,755 poin (1,21%) ke level 230,116.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terangkat 77,961 poin (1,24%) ke level 6.376,996.

Sektor Infrastruktur Diburu

Investor getol melantai di bursa. Mereka membidik sektor infrastruktur, pertambangan, dan industri dasar. Ketiga indeks ini melesat masing-masing 1,96 persen, pertambangan 1,87 persen, dan industri dasar 1,55 persen.

Hanya ada satu indeks yang melemah, yaitu sektor pertanian sebesar 0,49 persen.

Harga saham DSSA menjadi top gainer saham syariah dengan meroket Rp2.800. Disusul emiten TCPI Rp650, TGKA Rp650, POLU Rp420, dan MINA Rp300.

Sebaliknya, top losser indeks saham syariah dihuni emiten MKPI yang terkoreksi Rp400, ITMG Rp325, FASW Rp250, UNVR Rp150, dan UNIC Rp135.

Dari pasar keuangan, kurs rupiah sore ini kembali bergerak menguat. Pada perdagangan pukul 16.23 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik 57 poin (0,41%) ke level Rp14.052 per dolar AS.(Sah)

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 1445 H Jatuh pada Rabu 10 April 2024

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 1445 H Jatuh pada Rabu 10 April 2024

Kemenag menyatakan 1 Syawal jatuh pada 10 April 2024,

Baca Selengkapnya
Harga Beras Naik dan Stok Menipis, Bapanas Tegaskan Bukan karena Bansos Jokowi

Harga Beras Naik dan Stok Menipis, Bapanas Tegaskan Bukan karena Bansos Jokowi

Kelangkaan beras membuat harganya melambung tinggi

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.