Mengawali Pekan, Tiga Indeks Syariah Tak Beranjak Dari Zona Hijau. (Foto: Shutterstock)
Dream - Para pelaku pasar melakukan aksi beli selektif di awal perdagangan bursa saham Indonesia, Senin, 5 November 2018. Posisi investor ini sempat membuat indeks saham syariah bergerak di dua zona sebelum diselamatkan jelang penutupan perdagangan.
Sentimen dari ketidakpastian 'perdamaian` China dan Amerika Serikat membuat pelaku pasar global kembali dilanda kecemasan. Beruntung isu tersebut sedikit tertutupi oleh laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III yang lebih tinggi dari konsensus analis.
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup sesi perdagangan dengan menguat tipis 0,275 poin (0,15%) ke level 175,448. Di awal perdagangan, ISSI sempat bergerak menguat bahkan menembus level tertingginya di 175,748.
Namun di sesi kedua, fluktuasi ISSI mulai terlihat. Munculnya aksi jual membuat ISSI berulang kali jatuh ke zona merah dengan level terendah di 174.530. Beruntung munculnya aksi beli jelang penutupan kembali membawa ISSI ke zona positif.
Kenaikan tipis juga dialami indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) yang merangkak 0,209 poin (0,03%) ke level 655,209. Sementara Indeks JII70 menguat tipis 0,184 (0,08%) ke level 216,736.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) nyaris menyentuh level 6.000. IHSG menguat 14,302 poin (0,24%) ke level 5.920,59.
Hingga sesi paska-penutupan perdagangan, transaksi perdagangan saham syariah di awal pekan ini mencapai Rp2,47 triliun dari 26,95 miliar lembar saham yang berpindah tangan.
Pemodal asing menggelontorkan dana sekitar Rp1,58 pada saham-saham syariah di pasar modal Indonesia.
Laju indeks sektoral juga bergerak variatif. Penguatan tertinggi dicetak indeks sektor barang konsumsi yang melesat 1,53 persen. Disusul sektor manufaktur sebesar 0,9 persen, industri aneka 0,79 persen, pertanian 0,37 persen, dan keuangan 0,24 persen.
Sebaliknya, indeks sektor saham infrastruktur mengalami koreksi 0,66 persen, industri dasar 0,51 persen, properti 0,34 persen, perdagangan 0,15 persen, dan pertanian 0,09 persen.
Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah IBST yang harga sahamnya terangkat Rp800, UNVR Rp350, PTBA Rp190, KINO Rp130, dan INTP Rp125.
Harga saham ITMG terkoreksi Rp 675, UNTR Rp225, INAF Rp200, MLPT Rp195, dan ERAA Rp110.
Dari pasar uang, pukul 16.15, nilai tukar dolar merangkak 25 poin (0,16%) ke level Rp14.980 per dolar AS.(Sah)
Advertisement
Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya
