Bluechip Syariah Tertekan, Indeks Syariah Kembali Turun

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 27 Januari 2017 16:42
Bluechip Syariah Tertekan, Indeks Syariah Kembali Turun
Indeks syariah bergerak ke zona merah pada akhir pekan.

Dream - Indeks syariah bursa saham Indonesia menutup perdagangan akhir pekan dengan lesu. Sepanjang perdagangan. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) mendekam seharia di zona merah. 

Tingginya aksi jual pemodal asing pada saham-saham syariah ikut menyeret pergerakan ISSI dan JII ke teritori negatif.

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 27 Januari 2017, indeks ISSI bergerak melemah 0,277 (0,16%) ke level 173,021. Sementara indeks JII turun 2,936 poin (0,42%) ke level 696,4237.

Transaksi perdagangan saham syariah paska penutupan mencapai Rp3,21 triliun, berkurang dari perdagangan sehari sebelumnya. Aksi jual investor membuat 104 emiten syariah ditutup melemah sementara 80 lainnya berhasil masuk zona hijau. 

Tekanan jual juga melanda saham-saham unggulan syariah. Hanya 7 bluechips syariah yang ditutup menguat hari ini. 

Secara keseluruhan, indeks sektoral memang didominasi penguatan. Sektor industri dasar menguat paling tinggi sebesar 1,02 persen, diikuti keuangan 0,42 persen, dan industri aneka 0,23 persen.

Namun penguatan itu tertahan dengan koreksi pada indeks sektor konsumer yang merosot 0,89 persen, infrastruktur 0,59 persen, dan properti 0,57 persen.

Aksi lepas saham investor asing juga berpengaruh terhadap saham bluechip syariah. Hal ini ditandai dengan mayoritas sahamnya mengalami koreksi harga. Asing tercatat melakukan nett sell pada saham ISSI sebesar Rp47,8 miliar.

Emiten bluechip syariah top gainer hari ini dipuncaki INTP yang naik Rp250, SILO Rp75, PGAS Rp50, dan PTBA Rp50.

Sementara emiten bluechip syariah top loser hari ini adalah UNVR yang harga sahamnya turun Rp475, UNTR Rp300, AKRA Rp100, LPPF Rp100, dan PTPP Rp80.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah pun bergerak melemah 1,00 poin (0,01%) ke level Rp13.333 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar