Hilangkan 10 Kebiasaan Buruk Ini Sebelum Mulai Berbisnis

Reporter : Ramdania
Minggu, 29 November 2015 06:01
Hilangkan 10 Kebiasaan Buruk Ini Sebelum Mulai Berbisnis
Bekerja tanpa menyediakan waktu istirahat bagi pengusaha tidak akan meningkatkan produktivitas tetapi justru menurunkannya.

Dream - Semua orang pasti memiliki kebiasaan atau rutinitas. Bagi seorang wirausahawan, kebiasaan atau rutinitas adalah salah satu kunci untuk meraih sukses.

Jika kebiasaan kita buruk, tentu akan berimbas pada produktivitas dan dari sudut kinerja akan tampak sangat buruk. Hal ini tentu harus dihindari jika ingin menjadi seorang wirausahawan sukses.

Untuk itu, seperti dikutip dari Entrepreneur, Minggu, 29 November 2015, sebelum melangkahkan kaki menuju gerbang kewirausahaan, pastikan untuk menghilangkan 10 kebiasaan yang buruk berikut:

1. Tidak membuat rencana

Anda mungkin bisa melakukan hal lain tanpa membuat rencana. Tetapi sebagai seorang wirausahawan, membuat rencana adalah prioritas. Intinya, jika Anda tidak memiliki rencana matang, Anda tidak akan bisa keluar dari lubang yang Anda gali sendiri. Setiap hari dan setiap minggu, lakukan review atau ulasan terhadap semua yang perlu Anda lakukan dan mengatur tugas-tugas berdasarkan urutan kepentingan.

2. Bereaksi terhadap email secara spontan

Merespon segala sesuatu dengan cepat adalah hal yang bagus. Namun, selalu sibuk merespon email sepanjang hari adalah cara yang tidak efisien untuk melakukan tugas-tugas. Rencanakan proyek dan tugas di muka, dan jangan biarkan email tanpa henti mengalihkan perhatian Anda. Satu pengecualian untuk aturan ini adalah tenaga penjualan yang respon cepat emailnya justru meningkatkan penjualan.

3. Tidak berkomunikasi secara efisien

Email atau percakapan dalam rapat yang tidak efisien dapat menyebabkan sedikit gangguan bagi pekerjaan sehari-hari seseorang. Tapi dalam konteks membangun bisnis, masalah ini dapat menyebabkan sakit kepala serius dan membuat perusahaan Anda terlihat tidak profesional. Cobalah menggali keterampilan komunikasi Anda, dan melakukan perbaikan jika diperlukan. Jangan terburu-buru dalam berbicara, dan berpikirlah hati-hati tentang apa yang Anda akan ungkapkan.

4. Tenggelam dalam rutinitas padat

Rutinitas berguna untuk mencapai produktivitas, terutama untuk tugas sehari-hari yang mungkin Anda lupa. Namun, terlalu tenggelam dalam rutinitas bisa membuat posisi Anda buruk ketika hal-hal berubah secara tiba-tiba. Sebagai seorang wirausahawan, berlakulah fleksibel ketika situasi menuntut perubahan.

5. Tak pernah istirahat

Melewatkan jam istirahat sering dianggap sebagai hal yang baik untuk mendapatkan lebih banyak waktu dalam menyelesaikan tugas-tugas. Namun, mengabaikan istirahat dapat menimbulkan masalah pada jiwa dan produktivitas Anda. Sebagai seorang wirausahawan, melakukan pekerjaan secara cerdas selama enam jam lebih baik dari bekerja biasa-biasa saja selama delapan jam. Dan Anda pasti tidak ingin mengalami risiko kelelahan.

6. Selalu terlambat

Jika Anda seorang karyawan datang terlambat 10 menit biasanya tidak menjadi masalah. Tapi, jika Anda seorang wirausahawan yang menjadwalkan pertemuan dengan calon klien atau sebaliknya, Anda akan disorot karena memberikan contoh bagi tim Anda. Terlambat dapat merusak citra Anda. Ketika Anda mengatakan akan berada di suatu tempat, Anda harus berada di sana tepat waktu.

7. Menunda-nunda proyek yang sulit

Proyek raksasa sedang menunggu Anda saat ini. Tetapi jika Anda menunda-nunda proyek tersebut karena dianggap sulit, maka sebagai seorang wirausahawan, hal itu biasanya akan menimbulkan hal-hal buruk. Jika Anda tidak bisa menangani sesuatu, wakilkan atau cari bantuan dari luar. Jangan hanya mengesampingkan proyek sulit.

8. Menunda-nunda keputusan sulit

Seorang wirausahawan akan membuat banyak keputusan, baik yang mudah maupun yang sulit. Namun keputusan sulit dapat merepotkan Anda, tetapi Anda perlu memilih salah satu. Bahkan keputusan yang buruk lebih baik daripada tidak membuat keputusan sama sekali. Jadi hilangkan kebiasaan menunda-nunda membuat keputusan.

9. Tidak pernah mengatakan 'Tidak'

Bagi sebagian golongan karyawan, kata " tidak" adalah hal yang tabu. Dan kebiasaan mengatakan " ya" untuk segala sesuatu tampaknya menjadi bagian karier mereka selama bertahun-tahun. Namun ketika Anda menjadi seorang wirausahawan, Anda harus nyaman saat mengatakan " tidak" . Tidak semua klien layak dilayani. Tidak setiap calon karyawan layak direkrut. Tidak setiap ide memiliki nilai menguntungkan.

10. Mengerjakan semuanya sendiri

Multitasking atau mengerjakan semuanya sendiri adalah jenis kebiasaan buruk seorang wirausahawan. Mereka yang multitasking ini menganggap dengan mengerjakan semuanya sendiri, maka akan menghemat waktu dan biaya. Padahal, pada kenyataannya, justru menjadikan mereka tidak produktivitas dan efisien dalam menjalankan bisnisnya.

Sepuluh kebiasaan tersebut tidak akan selalu menghancurkan bisnis Anda, tapi palig tidak akan mengganggu kemampuan Anda untuk bekerja secara produktif yang pada akhirnya merugikan perusahaan Anda.

Beri Komentar