Emiten Pertambangan Seret Pelemahan Indeks Syariah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 25 September 2017 16:39
Emiten Pertambangan Seret Pelemahan Indeks Syariah
Dua indeks syariah melemah bersamaan saat penutupan perdagangan.

Dream - Mengawali pekan ini terakhir Septembe 2017, indeks syariah masih meredup. Sinyal negatif dari melemahnya sejumlah bursa saham utama Asia membuat pelaku pasar menahan diri masuk pasar. 

Penguatan yang terjadi pada saham-saham lapis dua tak cukup kuat mendorong indeks saham syariah Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat. Laju positif mereka terhalang oleh emiten sektor pertambangan yang terjun bebas. 

Dikutip dari papan perdagangan BEI, Jakarta, Senin, 25 September 2017, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) melemah 0,432 poin (0,23%) ke level 183,811. Indeks ISSI sebetulnya memulai perdagangan dari zona hijau usai meguat ke level 184,248, namun sentimen positif penguatan bursa regional di awal sesi tak mampu bertahan lama. 

Tekanan jual sedikit mereda setelah pemodal asing di awal pekan ini belum terlalu banyak melakukan transaksi. Asing masih membukukan nett sell senilai Rp 364 miliar, turun hampir separuh dari penutupan akhir pekan lalu. 

Transaksi perdagangan saham di awal pekan ini relatif sepi. Dari 157.503 kali perdagangan, sebanyak 48,01 jut saham beralih tangan dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,32 triliun. 

Indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII), juga bergerak turun 2,207 poin (0,30%) ke level 733,447.

Sebagian besar indeks sektoral memang bergerak melemah. Investor gencar melakukan aksi lepas sahamnya pada emiten sektor pertambangan yang merosot sampai 1,39 persen.

Hanya dua indeks sektoral yang menguat, yaitu industri dasar sebesar 0,23 persen dan properti 0,01 persen.

Emiten-emiten keping biru syariah top gainer adalah TPIA yang harganya naik Rp375, INDF Rp100, ASII Rp25, ICBP Rp25, dan PWON Rp10.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah UNTR yang harga sahamnya terkoreksi Rp400, PTBA Rp300, UNVR Rp300, LPPF Rp100, dan AKRA Rp75.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 15 poin (0,11%) ke level Rp13.297 per dolar AS. Kurs ini sempat bertengger di posisi puncak di level Rp13.247 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar