LPDB Salurkan Pembiayaan Syariah Rp602,5 Miliar Selama Januari hingga Oktober

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 27 Oktober 2021 12:36
LPDB Salurkan Pembiayaan Syariah Rp602,5 Miliar Selama Januari hingga Oktober
Pembiayaan ini disalurkan kepada UKM dan koperasi syariah.

Dream – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Kementerian Koperasi dan UKM (LPDB-KUKM) telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp221 miliar selama Juni-Oktober 2021. Pembiayaan ini diberikan kepada 29 koperasi syariah dan 11.601 UMKM.

Sementara itu, selama Januari-Oktober 2021, pembiayaan syariah telah disalurkan sebanyak Rp602,5 miliar.

Menteri KUKM, Teten Masduki, mengatakan, UMKM yang mendominasi pelaku usaha di Indonesia tentunya merupakan bagian penting dari upaya meningkatkan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia.

“ Demikian juga dengan koperasi yang dapat berfungsi menjadi wadah kelembagaan UMKM maupun saluran pembiayaan kepada UMKM,” kata Teten dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8, dikutip dari laman Kementerian KUKM, Rabu 27 Oktober 2021.

Dari sisi keuangan syariah, permodalan sebagai aspek penting dalam tumbuh kembangnya UMKM, tentunya menjadi perhatian khusus Kementerian Koperasi dan UKM. Sumber pembiayaan UMKM kini tak hanya berasal dari perbankan, tetapi juga lembaga keuangan syariah non bank seperti LPDB.

Dengan diamanatkannya LPDB-KUMKM untuk menyalurkan pembiayaan dana bergulir 100 persen kepada koperasi, Teten berharap akan memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi yang turut di dalamnya pelaku UMKM.

“ Kami meyakini inisiatif dan program Kementerian Koperasi dan UKM dalam pengembangan UMKM syariah, serta dukungan pembiayaan syariah melalui dana bergulir yang dikelola LPDB-KUMKM dapat berkontribusi nyata dalam merealisasikan kebijakan yang mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia,” kata dia.

1 dari 3 halaman

Menggiatkan Pembiayaan Syariah

Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, menambahkan, LPDB-KUMKM juga terus menggiatkan pembiayaan syariah kepada mitra koperasi, baik sektor riil maupun sektor simpan pinjam.

“ LPDB-KUMKM melalui Direktorat Pembiayaan Syariah juga terus melaksanakan penyaluran pembiayaan syariah kepada mitra koperasi, tercatat sejak tahun 2008 sampai dengan 2021, kami telah menyalurkan pembiayaan syariah sebesar Rp3,1 triliun kepada 598 mitra syariah,” kata Supomo.

Selama Januari-Oktober 2021, LPDB telah menyalurkan pembiayaan syariah sebesar Rp602,5 miliar kepada 55 mitra syariah dan sejumlah 36.926 UMKM penerima manfaat.

2 dari 3 halaman

Simbolisasi Penyaluran Pembiayaan

Dalam acara ISEF ke-8 tahun 2021 LPDB-KUMKM juga menyerahkan simbolisasi penyaluran pembiayaan syariah LPDB-KUMKM kepada lima mitra koperasi syariah.

Mulai dari KSPPS Nusa Ummat Sejahtera sebesar Rp30 miliar, KSPPS BMT Al Bahjah sebesar Rp4,9 miliar, Koperasi Syariah Raya Banda Madani sebesar Rp10 miliar, KSPPS Bina Auladi Mandiri sebesar Rp2 miliar, dan KSPPS BMT Huwaiza sebesar Rp3 miliar.

Menurut Supomo, dengan berkolaborasi bersama Bank Indonesia (BI) dalam acara ISEF ke-8 tahun 2021 pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia diharapkan dapat terus berkembang dengan baik.

“ Dengan berkolaborasi bersama Bank Indonesia ini dalam gelaran ISEF 2021 diharapkan bisa memberikan dampak ekonomi yang nyata khususnya bagi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan,” kata dia.

3 dari 3 halaman

Komitmen Dukung Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah

Sementara, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono, menegaskan, pihaknya sebagai bank sentral terus berkomitmen mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dengan mengembangkan ekosistem halal value change.

“ Kami dari Bank Indonesia berkomitmen mendorong pengembangan sektor UMKM ini, kami terus mengembangkan ekosistem halal value change. Kami akan fokus pada lima sektor, pertanian, halal food, fesyen halal, pariwisata halal, dan energi terbarukan,” kata dia.

Tak hanya itu, Bank Indonesia juga akan meluncurkan BI Fast Payment pada Desember 2021 mendatang yang merupakan infrastruktur sistem pembayaran nasional secara real-time, aman, dan efisien.

“ Jadi, BI Fast Payment ini nanti kan mendukung likuiditas UMKM, sebab hari itu melakukan transaksi jual beli, hari itu juga akan dapat hasil transaksinya, tidak ada lagi jeda satu hari, ini akan mendukung konsolidasi industri dan integrasi ekonomi dan keuangan digital (EKD) nasional secara end to end," kata Doni.

Beri Komentar