Semarak Tren Baru Hijab Lebaran

Para desainer beradu kreatif. Mengeluarkan busana terbaik di hari kemenangan. Inilah momen untuk unjuk diri. Hijab khusus momen Lebaran.

Dream - Sederet warung gerobak nampak sepi. Tak biasanya warung itu tertutup rapat di siang yang begitu terik. Tapi tengok lebih jauh. Di tepi mulut gang kecil itu ramai berlalu-lalang kendaraan roda. 

Hilir mudik motor seolah ta berhenti. Di tempat itu, pengojek yakin benar penumpang akan berhenti. Jalan Ampera Raya Nomor 17A, Jakarta Selatan. Itulah alamat yang dituju.

Saat kaki menginjak di depan kantor, sebuah logo berwarna merah terpajang di gerbang. Tulisannya Meccanism. Sangat mencolok dibandingkan kantor sebelahnya, Dapur Film. Inilah kantor milik sepasang suami istri, mereka pesohor. Hanung Bramantyo dan Zaskia Adya Mecca.

Di tengah terik panas Ramadan, denyut kantor ini tak berhenti berpacu. Ada gudang yang bersatu dengan showroom fashion hijab. Beberapa pegawai khusyuk dengan pekerjaan masing-masing. Seorang perempuan berhijab merah sibuk menata baju dalam gantungan.

Di sebelahnya, seorang fotografer asyik mengutak-atik kamera. Sesekali dia berdiri mengatur letak cahaya sebelum memotret. Beberapa laki-laki memanggul karung besar tampak hilir mudik di depan perempuan berhijab merah.

" Itu barang-barang baru datang lagi, mau kita simpan di atas karena di sini kan memang gudang sekaligus kantor Meccanism. Kalau yang di jalan Benda khusus butiknya saja," jawab Tasya Nur Mediana saat berbincang dengan Reporter Dream, Ratih Wulan, Selasa, 21 Juli 2016.

Tasya siang itu memang sibuk bukan kepalang. Dialah pemilik sekaligus Chief Operating Officer Meccanism. Tugasnya mengawasi seluruh kegiatan operasional kantor dan butik. Dan jelang hari raya seperti ini, kesibukan semakin tak terkira.

Order busana Meccanisme berlimpah di bulan puasa. Kakak dari Zaskia Adya Mecca harus menyelesaikan pesanan yang bertambah sampai 60 persen.

*****

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Ramadan dan Lebaran memang waktu panen. Banyak hijaber ingin membeli baju baru. Dan desainer menjawab keinginan hijaber yang ingin tampil menawan di hari kemenangan.

Lihatlah Meccanisme. Meski tak mau latah mengeluarkan koleksi khusus, Meccanisme tetap menawarkan busana daily wear yang nyaman dan praktis. Koleksi terbaru diusung dengan menyiapkan model palazzo dan outer. Bahan katun rayon, spandeks dan sedikit satin untuk outer menjadi andalan untuk tahun ini.

" Kami mengeluarkan seasonal Lebaran berupa atasan dan bawahan tapi nggak khusus. Harga juga sangat kita pikirkan biar orang beli Meccanism nggak susah dengan harga," kata Tasya.

Bahan katun rayon yang dingin memang tengah jadi daya jual tinggi. Dijamin laris manis dilirik pelanggan. Bahan ini bisa menyerap keringat, cocok jika dikenakan saat sholat Ied di lapangan terbuka.

Bukan cuma busana. Sejak awal Ramadan, mukena dan hijab instan dari Meccanism juga diburu hijaber. Bayangkan, dalam sehari, 100-200 pesanan diantar ke luar negeri sampai ke Korea, Jepang dan Brunei Darusalam.

" Untuk pilihan produknya Zaskia sendiri sekarang orang bisa milih, kalau tahun lalu hanya ada Meccanism. Tapi sekarang sudah ada Bia dan ZM for Ramayana," tutur Tasya menjawab perubahan tren hijab yang terjadi.

" Aku nggak narget berapa omzet untuk tahun ini. Yang penting naik saja dari tiap bulannya dan pokoknya tidak ada penurunan. Kalau omzet kotor kami pernah sampai Rp 3 miliar tapi buat gaji pegawai saja sudah Rp100 juta lebih, belum biaya perbaikan ini itu," tutur Tasya.

*****

Meccanism bukan satu-satunya yang kebanjiran order. Lebaran sebagai ajang silaturahmi, membuat banyak wanita, khususnya hijaber, ingin terlihat menarik.

Tengok saja desainer hijab yang sudah malang melintang, Norma Hauri. Dia tak mau ketinggalan gelora hijab yang sedang booming di masa puasa. Norma menyiasati musim Lebaran tahun ini dengan mengandalkan koleksi abaya model longgar. Busana khas wanita Arab yang dirancang membawa kenyamanan bagi hijaber yang aktif bergerak.

“ Karena pada saat Lebaran biasanya orang banyak open house, makan sana-sini jadi butuh baju yang longgar-longgar,” kata Norma.

Koleksi Norma Lebaran tahun ini terinspirasi karya arsitek Ricardo Bofill yang cenderung menampilkan bangunan penuh warna. Pada koleksi kali ini, Norma mengaku akan menabrak kebiasaannya bermain warna gelap serta netral.

“ Biasanya brand aku warna-warna gelap, warna hitam, putih, dan abu-abu. Sekarang memberanikan diri menghasilkan warna-warna cerah,” kata dia.

Berbeda dengan Norma, desainer Fitri Aulia hadir dengan koleksi simple namun tetap mengusung kesan mewah dan elegan. Fitri betul-betul memperhatikan beberapa detil bagian dari pakaian, salah satunya lengan supaya tidak begitu mengganggu.

“ Kalau lagi Lebaran lebih konsen ke bagian tangan yang tidak aneh-aneh. Misalnya lonceng. Karena Lebaran kan pasti akan makan, ketemu orang, kalau bagian tangan agak ribet maka akan bahaya. Misalnya kaya ambil opor ayam,” kata Fitri.

Ppemilik merek fesyen hijab Kivitz ini menyarankan untuk menggunakan dress dengan gaya simple dan polos. Model tersebut dapat dipadu dengan hijab yang beraksen motif.

“ Kalau gunakan dress yang simple dan polos boleh dimainkan pada bagian jilbabnya dengan aksen motif,” ucap Fitri.

Harus diakui, booming busana hijab tahun ini memang tak sehebat tahun lalu. Pelanggan kini semakin cerdas. Makin pilih-pilih model pakaian fesyen yang ingin dibeli. Pilihan pun beragam. Ingin yang bergaya street wear, chic, simple, atau aneka model desain bisa dipilih.

" Busana hijab memang lagi hype tapi semakin lama semakin menurun. Orang pada bosan," kata Tasya.

Banyak yang mengamini gejala itu. Tapi tak lantas berpangku tangan. Desainer berusaha mencari celah yang belum dilirik. Tren baru menjadi senjata ampuh menghadapi pasar yang lesu, terutama menjelang hari raya Idul Fitri.