Usai Rontok 3 Hari, Indeks Syariah Melesat Tinggi

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 16 November 2016 16:34
Usai Rontok 3 Hari, Indeks Syariah Melesat Tinggi
Beberapa emiten sektoral yang semula `kebakaran`, kini menguat.

Dream – Indeks acuan saham syariah menguat tajam di sesi penutupan perdagangan Rabu 16 November 2016. Sentimen positif dari dalam dan luar negeri membuat laju seluruh indeks sektoral bergerak positif.

Investor sepertinya sudah melupakan sentimen Trump Effect yang dikhawatirkan mengguncang ekonomi dunia. Hal ini terlihat dari bursa regional yang sebagian mulai bergerak menguat. 

Dari dalam negeri, investor sedikit tenang dengan kinerja perdagangan Indonesia yang mencetak surplus. Adanya penjelasan JP Morgan soal prediksinya yang sempat mencemaskan ikut menenangkan pasar. 

Pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) melompat 4,127 poin (2,47%) ke level 171,121. Indeks acuan saham bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII), juga turut melesat ke level 694,271 atau naik 20,511 poin (3,04%).

Hingga sesi paska-penutupan perdagangan, sebanyak 47,35 miliar lembar saham syariah telah diperdagangkan pelaku pasar. Aksi jual beli saham pemodal membuat nilai transaksi naik menjadi Rp6,5 triliun.

Aksi beli investor mendorong 149 saham syariah kembali ke jalur hijau. Namun masih ada 43 saham syariah yang bergerak melemah dan 75 lainnya bertahan stagnan. 

Seluruh emiten sektoral menjadi motor penggerak perdagangan. Emiten sektor pertambangan, yang sempat ambles, kini justru berbalik menjadi teratas penggerak perdagangan usai naik 3,21 persen. Diikuti sektor industri dasar yang indeksnya naik 3,06 persen, sektor infrastruktur 2,93 persen, serta sektor perdagangan dan properti yang naik 2,73 persen.

Selama perdagangan, nyaris semua emiten keping biru syariah, atau 27 emiten, mencetak kenaikan harga. Emiten-emiten top syariah yang menjadi top gainer adalah UNTR yang harganya naik Rp2.200 per lembar saham, PTBA Rp1.050, INTP Rp500, SILO Rp425, dan AKRA Rp325.

Sementara dua emiten syariah yang menjadi top losser, yaitu emiten LPPF yang harga sahamnya turun Rp300 dan LPKR sebesar Rp5.

Kabar baik pun juga datang dari pasar uang. Berkurangnya dampak kemenangan Donald Trump ini membawa angin segar bagi rupiah. Nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis 13 poin atau 0,10 persen di level Rp13.337 per dolar AS. Rupiah sempat menyentuh di level terendah di level Rp13.390 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar